Palu (ANTARA News) - Pesawat Wings Air yang menerbangkan penumpang dari Bandara Mutiara Palu tujuan Makassar dan beberapa daerah tujuan lainnya, Selasa, mendarat darurat di Palu setelah pesawat mengalami gangguan teknis.

"Tadi pesawat lepas landas sekitar pukul 15.30 Wita dari bandara Palu. Setelah setengah jam di udara, diumumkan ke penumpang ada gangguan teknis dan pesawat akan kembali mendarat di Palu," kata Ubaidillah, salah seorang penumpang tujuan Kendari, Selasa malam.

Dia mengatakan, pesawat kembali mendarat di bandara Palu sekitar pukul 16.15 Wita dalam kondisi seluruh penumpang selamat.

Ubaidillah mengatakan, dalam pengumuman tersebut pihak maskapai tidak menjelaskan jenis kerusakan pesawat tersebut. Tetapi kata Ubaidillah, sebelum pesawat tinggal landas mesin pendingin ruangan di kabin tidak berfungsi sehingga penumpang gerah.

"Gejala ada kerusakan sudah kami rasakan sebelum lepas landas (take off), tapi pilot tetap memaksakan terbang," kata Ubaidillah.

Dia menceritakan, saat pilot mengeluarkan pengumuman terjadi gangguan teknis, penumpang akhirnya cemas dan anak-anak sebagian sudah ada yang menangis karena kepanasan.

"Ini sangat kami sayangkan, sudah ada tanda-tanda gangguan teknis tetapi tetap dipaksakan terbang," katanya.

Menurut dia, jika salah satu navigasi atau perangkat pesawat lainnya mengalami gangguan teknis menunjukkan bahwa pesawat dalam kondisi tidak normal, sehingga tidak layak untuk diterbangkan. Pilot mestinya menunda penerbangan sampai pesawat dalam kondisi stabil.

Akibat peristiwa tersebut, penumpang akhirnya marah dan meminta uang tiket dikembalikan. Ubaidillah mengatakan, sebagian sudah kembali namun sebagian lagi dijanjikan akan dikembalikan Rabu.

"Saya sudah kembali, kemungkinan besok saya pindah maskapai lain," katanya.

Hingga berita ini dimuat ANTARA Palu belum berhasil mengkonfirmasi manajemen Wings Air. Demikian halnya petugas bandara Palu juga belum memberikan keterangan terkait kerusakan pesawat tersebut.(*)

(T.A055/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010