Jakarta (ANTARA News) - Calon penonton final AFF Suzuki Cup 2010 yang kesulitan mendapatkan tiket berubah brutal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, Minggu.

Namun akhirnya Minggu petang petugas keamanan berhasil mengantisipasi dan menenangkan mereka.

Berbagai insiden mewarnai antrian tiket yang berlangsung sejak Sabtu malam hingga Minggu siang di seputar ring road hingga ke dalam SUGBK dan melakukan pengrusakan.

Memasuki pukul 15:00 aparat mengarahkan para pengantre tiket agar masuk ke dalam stadion guna mengantisipasi ketidak-mampuan loket-loket yang telah disediakan menampung animo penonton yang akan menyaksikan laga final kedua di SUGBK pada 29 Desember.

Namun pengantre yang berjumlah ribuan orang tak terbendung. Sistem pendistribusian yang dinilai tak kunjung beres membuat emosi suporter yang sudah mengantre sejak Sabtu malam.

Ratusan calon penonton menerobos barisan dan merusak beberapa pagar pembatas hingga menduduki kursi-kursi VVIP yang biasa ditempati oleh para pejabat negara, termasuk Presiden ketika menyaksikan laga di tempat ini.

Mereka menilai Panitia lokal AFF 2010 yang mengurusi tiket dianggap tidak becus mengelola distribusi tiket.

"PSSI nggak becus. Tiket dikorup," demikian teriak di antara para suporter.

Kekecewaan calon penonton telah dipicu sejak Minggu pagi, dimana mereka yang telah siap untuk mengantri dan tiba di lokasi tak segera mendapatkan tiket dan memuncaknya kekhawatiran tak akan kebagian tiket kategori tiga yang disediakan panitia sebanyak 30 ribu lembar.

Para pengantre tiket ini telah berada di sekitar Senayan sejak Sabtu malam walaupun loket baru dibuka Minggu pukul 10.00 WIB.

Loket di Pintu IX dan X pun mulai pukul 11.30, sementara loket penjualan kupon di Plaza Utara SUGBK sudah ditutup karena menjadi korban penjarahan oknum.

Para pengantre dari Pintu Utara ini kemudian bergerak ke arah Pintu IX dan X untuk mencari loket yang lain. Sambil berjalan, mereka meneriakkan sejumlah yel-yel yang mengecam panitia dan pengurus PSSI sambil menuntut Ketua Umum Nurdin Halid mundur.

Saat tiba di Pintu IX dan Pintu X hujan deras mulai mengguyur. Sebagian keluar dari barisan antrean yang mencapai 500 meter, sebagian lainnya bertahan di tengah guyuran hujan dan teriakan mengecam pengurus PSSI terus terdengar.

Nasib para pengantre tiket final leg kedua Piala AFF 2010 yang akan berlangsung 29 Desember ini dihadapkan berbagai insiden.

Dodi, salah seorang calon pembeli tiket mengaku bernasib sial. Sudah didera kepanasan, kehujanan, ada juga yang kecopetan.

"Sudah kehujanan, nggak dapat tiket kecopetan pula," ujarnya.

Sementara seorang calon penonton yang lain tampak kebingungan dan mengaku telah kehilangan dua buah telefon selulernya yang dirogoh tangan jahil saat berdesak-desakan.

Hingga menjelang sore kantor PSSI pun mendapatkan penjagaan ketat dari pihak keamanan dengan mensiagakan kendaraan Barakuda dari Brigade Mobil Satuan 2 Pelopor 05 guna mengantipasi hal-hal yang tak diinginkan.
(ANT-132/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010