Ramallah (ANTARA News) - Seorang pejabat senior Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA), Ahad, menuduh Israel terus memprovokasi PNA dan Presiden Mahmoud Abbas.

Saeb Erekat, pemimpin perunding Palestina, mengatakan provokasi Israel "adalah bagian dari satu rencana untuk melanjutkan perluasan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan", demikian laporan Xinhua-OANA.

Erekat mengeluarkan pernyataannya setelah Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyerang PNA, dengan menggambarkannya sebagai tidak sah.

Lieberman, di dalam pidatonya di hadapan para duta besar di Israel, Ahad melam, juga mengatakan mencapai kesepakatan perdamaian dalam waktu dekat dengan Palestina "tak realistis".

Erekat menyatakan Israel lah yang tak mengingini perdamaian. Ditambahkannya, dilanjutkannya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur, bersama dengan blokade terhadap Jalur Gaza dan pos pemeriksaan, "menunjukkan Israel menolak perundingan".

Pada awal Oktober, Palestina menghentikan pembicaraan langsung yang ditaja AS dengan Israel, empat pekan setelah pembicaraan itu dilanjurkan di Washington.

Keputusan tersebut dibuat setelah Israel menolak untuk memperpanjang moratorium 10-bulan mengenai pembekuan pembangunan permukiman yang berakhir 26 September.
(Uu.C003/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010