Banda Aceh (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyatakan vaksinasi yang dilaksanakan di pondok pesantren/dayah di seluruh Tanah Air merupakan bagian untuk melindungi santri agar tidak terinfeksi COVID-19.

“Saya sangat mengapresiasi terhadap seluruh pondok pesantren yang mendukung santrinya untuk mengikuti program vaksinasi,” kata Jokowi di Aceh Besar, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela meninjau pelaksanaan vaksinasi di Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif, Gampong Lambroe, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar.

Jokowi menjelaskan vaksinasi yang digelar di seluruh pondok pesantren itu juga bagian dari upaya melindungi para santri dan santriwati agar tidak terkena COVID-19.

“Alhamdulillah para santri kelihatan sangat bersemangat dan sehat-sehat semua, sehingga dengan program vaksinasi ini semua santri menjadi lebih sehat dan terproteksi dari COVID-19,” katanya.

Presiden berharap dengan adanya vaksinasi massal untuk para santri tersebut semuanya terproteksi dari infeksi virus corona jenis baru itu.

“Semoga semuanya sehat dan pelaksanaan belajar tatap muka guru dengan santri dan para kiai bisa normal kembali,” katanya.

Baca juga: Di Aceh Besar, Presiden Jokowi disambut salawat badar

Dalam kunjunganya tersebut, Presiden Jokowi juga berdialog dengan sejumlah santri dan pimpinan pondok pesantren di seluruh Indonesia secara virtual.

Baca juga: Presiden tinjau pelaksanaan vaksinasi di Lambroe Bileu

Saat tiba di lokasi, Presiden Joko Widodo yang turut didampingi Gubernur Aceh Nova Iriansyah disambut deangan selawat badar.

Penasehat Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif Tgk Mufadhal mengatakan vaksinasi yang digelar di dayah tersebut totalnya sebanyak 3.000 orang dan untuk hari kunjungan presiden sebanyak 600 orang.

Baca juga: Presiden ingatkan harus belajar berdampingan hidup dengan COVID-19

“Vaksinasi COVID-19 ini sangat dibutuhkan guna melancarkan pelaksanaan belajar mengajar di dayah,” katanya.

Ia menyebutkan Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif memiliki santri sebanyak 1.500 orang dan santriwati 800 orang.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021