Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Rabu sore bertengger pada 9.010/9.020 per dolar AS, hanya melemah tipis dari posisi sebelumnya 9.008/9.018.

Posisi rupiah yang sejak pagi tetap pada kisaran 9.010 per dolar menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan di pasar sangat lesu, kata analis PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova.

Rully Nova mengatakan, rupiah hampir tidak bergerak, meski indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia naik mendekati level 3.700 poin.

Kondisi rupiah yang hampir tidak bergerak itu terutama disebabkan adanya intervensi Bank Indonesia (BI) serta dampak menjelang libur tahun baru.

BI tidak menginginkan rupiah berada dibawah angka 9.000 per dolar, apalagi pemerintah meminta BI untuk menjaga pergerakan rupiah agar tetap stabil pada kisaran tersebut, tutur Rully Nova.

Menurut dia, apabila BI tidak melakukan intervensi pasar kemungkinan besar rupiah sudah berada di bawah 9.000 per dolar.

Karena itu keberadaan BI di pasar mengakibatkan rupiah sulit bergerak naik bahkan cenderung melemah, ucapnya.

Rupiah, lanjut Rully, kemungkinan masih dapat bergerak naik lagi sekalipun dalam kisaran sempit, namun posisi terus mendekati level 9.000 per dolar karena faktor positif yang masih menyelimutinya.

Pelaku asing yang masih ingin bermain di pasar juga merupakan peluang bagi rupiah untuk kembali bergerak naik, katanya.

Pelaku asing, menurut Rully, optimis Indonesia masih merupakan pasar yang menarik untuk digarap pada tahun 2011, karena keuntungan yang diraih masih cukup besar.

Apalagi ada kecenderungan BI untuk menaikkan suku bunga acuannya yang mendorong pelaku asing lebih aktif bermain di pasar domestik, ucapnya.

(H-CS/A011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010