Pemerintah mengapresiasi respons cepat dan dukungan suplai oksigen medis dari kedua perusahaan tersebut
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus memastikan kecukupan kebutuhan isotank, oksigen medis, dan obat-obatan dengan melibatkan semua pihak dari dalam dan luar negeri, termasuk swasta.

Salah satunya dengan melibatkan PT Linde dan PT Smelting yang pada 25 Agustus lalu secara simbolis telah memberangkatkan ke Sumatera Barat dan Jambi, masing-masing satu isotank berkapasitas 14 ton sebagai bantuan suplai oksigen medis.

"Pemerintah mengapresiasi respons cepat dan dukungan suplai oksigen medis dari kedua perusahaan tersebut sebagai upaya membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan pandemi COVID-19," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna menyampaikan strategi jangka pendek pemerintah untuk menyelesaikan masalah oksigen di antaranya dengan memantau melalui dashboard (SIRS), mengonversi oksigen industri, mengupayakan impor/hibah, menggunakan isotank, dan mendistribusikan oxygen concentrator.

Montty menjelaskan melalui Linde Indonesia Community Engagement (CE) Program, PT Linde bekerja sama dengan distributor PT Asiana Gasindo telah mengirimkan bantuan oksigen medis satu isotank ke Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, dengan masing-masing kapasitas volume 14 ton pada tahap pertama dan tahap kedua juga akan dikirimkan lagi isotank kapasitas volume 14 ton untuk masing-masing provinsi.

Bantuan untuk Sumatera Barat tersebut sudah diserahkan ke RS M Djamil Padang sebanyak 3-5 ton liquid medical oxygen. Sebelumnya, juga sudah diberikan kepada RS Universitas Andalas sebanyak tiga ton, sehingga secara keseluruhan bantuan suplai oksigen medis yang diberikan PT Linde Indonesia sejak Juni 2021 telah mencapai 370 ton.

"Patut kita syukuri bersama saat ini bahwa tren kasus konfirmasi harian di Sumatera Barat terus menurun. Sekarang provinsi ini berada pada level transmisi komunitas yang rendah atau TK-1 (<20 kasus per 100 ribu penduduk per minggu). Begitu juga dengan Kota Padang, kondisinya sudah membaik," kata Montty.

Adapun per 12 September 2021, di Sumatera Barat total kasus konfirmasi positif sebanyak 88.284 kasus, sembuh 83.067 kasus, meninggal 2.059, dan kasus aktif 3.158 kasus.

Kemudian, capaian vaksinasi per 14 September 2021 untuk dosis pertama telah diberikan sebanyak 823.385 suntikan atau sebesar 18,7 persen dan dosis kedua 449.066 suntikan atau 10,2 persen serta dosis ketiga bagi tenaga kesehatan sebanyak 10.127 suntikan.

Namun, capaian vaksinasi dosis pertama tersebut di bawah rata-rata nasional yang mencapai 35,5 persen.

Baca juga: Penuhi oksigen, Kemenperin kerahkan industri siapkan "ISO tank"
Baca juga: Kemenperin apresiasi industri bantu 1.000 konsentrator oksigen
Baca juga: Sumbar dapat bantuan oksigen 30 ton dari RiauBaca juga: Kemenko: Bantuan oksigen dari industri kini dipasok ke luar Jawa-Bali


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021