Bukittinggi (ANTARA News) - Langit Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) Jumat sekitar pukul 21:46 WIB sudah mulai diwarnai percikan kembang api pengujung di kawasan obyek wisata Jam Gadang sembari menunggu detik-detik malam pergantian tahun.

Semburan kembang api diiringi letusan mercun terbang itu, membuat suasana kota wisata berhawa sejuk itu, laksana gendungan "senapan" menyalak, pantauan ANTARA di Bukittinggi, Jumat malam.

Ribuan pengunjung memadati obyek wisata Jam Gadang dan Lapangan Bola Kantin yang sejak Jumat siang sudah mulai terlihat adanya pengunjung asal luar daerah.

Syafrideson (46) pengunjung dari Kota Padang, ketika ditemui menyebutkan sengaja berlibur bersama anggota keluarganya ke Bukittinggi untuk menikmati malam pergantian tahun.

Terkait, selama ini malam pergantian tahun selalu diagung-agungkan warga, makanya ingin untuk menyaksikan pada malam pergantian tahun 2010-2011.

"Kita tak begitu menjadi idaman betul, tapi anak-anak keinginan cukup kuat berlibur sambil ingin melihat kegiatan malam tahun batu di Bukittinggi," jelas bapak dua anak itu.

Pengunjung lain, Ardi (25) bersama sejumlah rekannya menuturkan, meraka sengaja datang ke kawasan Jam Gadang, guna menikmati malam pergantian tahun.

Terkait, kegiatan itu sudah menjadi hal yang dinantikan setiap tahunnya bersama rekan-rekannya. "Kita ingin melepaskan kembang api di kawasan Jam Gadang, sambil menyaksikan keramaian. Kita pun tak ada kegiatan yang macam-macam," katanya.

Pantauan pada Jumat sore, arus kendaraan menuju Kota Bukittinggi, terlihat kian padat yang dinilai banyak Sumatera Barat warga untuk menikmati malam pergantian tahun di kawasan obyek wisata Jam Gadang.

Pemantauan di kawasan perempatan jalan Padang Luar, Agam --jalan utama-- Padangpanjang-Bukittinggi, Jumat sore menunjukan kemacetan kendaraan tak terelakan karena padatnya arus kendaraan pribadi.

Kendaraan dominan menuju kearah Kota Bukittingg, dibandingkan dengan arah ke Padang, kendati pengunjung hendak merasakan malam tahun baru di kawasan kota berhawa sejuk itu.

Pengemudi kendaraan mini bus dari arah Padang, Dawir menyebutkan, sejak Padangpanjang sudah mulai dirasakan kemacetan dan kecepatan kendaraan mesti berlahan.

"Kita sudah memprediksi juga kalau bertolak ke Bukittinggi dari Padang pada Jumat sore, jelas akan dihadapkan dengan kemacetan walaupun tidak separah dengan libur lebaran," katanya.

Terkait, bus disewa tentu untuk berangkat menyesuaikan dengan penumpang yang menyewanya, resiko macet di jalan dengan kondisi sekarang harus bisa dimaklumi.

Meskipun ada petugas keamanan lalu lintas yang mengatur arus kendaraan tetapi kondisi kemacetan tetap saja tak terelakan. "Apalagi, kondisi jalan mulai dari simpang Jambu Air, sudah diberlakukan sejak Jumat sore buka tutup oleh petugas lalu lintas," kata Bujang pengemudi mini bus lainnya.

Bahkan, informasinya kendaraan mulai Jumat malam tidak dibenarkan ntuk naik menuju kawasan Jam Gadang, karena mencegah terjadinya kemacetan menjelang detik-detik malam pergantian tahun.


MUI Melarang

Kendati Majelis Ulama Bukittinggi (MUI) melarang umat muslim merayakan malam tahun baru, namun pengujung kota wisata itu sejak Jumat sore terus menujukan kepadatan.

Larangan MUI Kota Bukittinggi itu, selain dipajangkan pengumuman di masjid-masjid, juga diumumkan melalui pengeras suara agar tak mearayakan malam tahun batu.

Bahkan MUI Bukittinggi, menindalanjuti keputusan yang disepakati dengan ormas Islam di daerah itu, menurunkan para mubaliq sedikitnya 100 orang pada malam pergantian tahun.

Ketua MUI Kota Bukittinggi, DR. Zainuddin Tanjung, menyebutkan sebanyak 100 orang mubaliq itu tergabung dalam berbagai ormas Islam di Bukittinggi.

Ia menjelaskan, nantinya mubaliq itu bertugas sebagai pemberi pencerahan kepada pasangan yang "memojok" atau berduaan di tempat yang gelap bila ditemukan pada malam pergantian tahun tersebut.

Sebanyak 100 orang mubaliq tergabung dari berbagai macam ormas Islam itu, sebelum berangkat akan berkumpul pada pukul 20.00 WIB di Masjid Agung, Tangah Sawah.

Jadi, paling sedikit perkelompok ormas Islam yang datang ke lokasi-lokasi yang rawan tempat berbuat tercela oleh kaum muda sebanyak lima orang. "Perkelompok ormas Islam nantinya ditugaskan di lokasi yang telah ditetapkan. Lokasi yang menjadi target ormas Islam kunjungi yakni, sejumlah objek wisata dan lokasi taman Jam Gadang," jelasnya.

MUI Kota Bukittinggi mengajak umat Islam khususnya yang ada di Bukittinggi untuk tidak merayakan malam tahun baru, karena bukan termasuk sesuatu yang dibolehkan dalam ajaran Islam.

Keputusan yang sama juga telahd terapkan MUI dan ormas Islam di Bukittinggi dengan menerjunkan mubaliq ke titik-titik yang rawan maksiat di seluruh kota itu.

"Sikap ini ditempuh ormas Islam di Bukittinggi karena membludaknya wisatawan ke kota itu guna merayakan malam pergantian tahun dikhawatirkan berpotensi besar terhadap pelanggaran norma/perbuatan maksiat," katanya mengakhiri.(*)
(ANT/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010