Pekalongan (ANTARA News) - Banjir bandang yang melanda empat desa di Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu, mengakibatkan puluhan rumah warga rusak, dua di antaranya ambruk.

Bencana banjir bandang yang melanda Desa Pakis Putih, Kranji, Sastrodirejan, dan Siberuk ini terjadi setelah tanggul Sungai Singkarang di wilayah Kecamatan Kedungwuni jebol akibat diguyur hujan deras sejak Minggu pagi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupaih karena selain merusak rumah penduduk, banjir bandang tersebut juga mengakibatkan puluhan hektare sawah terendam air.

Saat ini, sekitar 20 keluarga di empat desa atau sekitar 50 jiwa mengungsi ke tempat yang aman, seperti di musala dan sekolah madrasah karena khawatir terjadi banjir bandang susulan.

Sugeng (47), warga setempat mengatakan, sebelum terjadi banjir bandang, dirinya mendengar suara air bergemuruh di sekitar Sungai Singkarang sehingga menyoba keluar dari rumah.

Namun dalam waktu hampir bersamaan air sungai sudah meluap ke sekitar pemukiman sehingga dirinya dan keluarganya langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Saat itu, kami langsung mengajak keluarga untuk keluar rumah dan dalam waktu yang hampir bersamaan air sudah mulai menerjang sejumlah rumah penduduk," katanya.

Banjir bandang tersebut juga mengakibatkan sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Karangdadap, Kabupaten Pekalongan dan Desa Pandansari, Kabupaten Batang terputus akibat diterjang air Sungai Kalilembu.

Wakil Bupati Pekalongan, Wahyudi Pontjo Nugroho mengatakan, Pemkab Pekalongan segera memberikan bantuan terhadap para korban banjir.

"Saat ini, Pemkab Pekalongan masih melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terkena banjir. Kami secepatnya akan memberikan bantuan terhadap mereka," katanya.
(KR-KTD/A035/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011