Berlin (ANTARA News/AFP) - Seratus tokoh Jerman, termasuk para pemimpin perusahaan, menteri dan bintang olah raga, Minggu mendesak Iran membebaskan dua wartawan yang mewancarai putra seorang wanita yang dihukum mati.

Imbauan itu disiarkan surat kabar mingguan Bild am Sonntag bagi kedua wartawan yang tidak disebutkan nama mereka.

"Kedua wartawan itu harus dibebaskan dan dipulangkan ke Jerman secepat mungkin," kata Menteri Luar Negeri Guido Westerwele.

"Sebuah negara seperti Iran , yang selalu menyerukan pengertian, seharusnya tidak mencemohkan bidang-bidang lain," tambah Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenburg.

Para penandatangan lainnya seruan itu termasuk kepala-kepala Deutsche Bank, Deutsche Telekom dan BMW , pemain sepak bola Philipp Lahm, bintang Formulai Satu dan bekas tujuh kali juara dunia Michael Schumacher dan pemenang hadiah Nobel Sastra Herta Mueler.

Dua wartawan itu ditangkap 10 Oktober di Tabriz karena mewancarai putra dan keluarga pengacara Sakineh Mohammadi Ashtiani, wanita yang dihukum mati.

Iran mengatakan dua wartawan Jerman itu masuk ke negara itu dengan menggunakan vis-visa turis dan tidak memperoleh akreditasi yang diperlukan bagi wartawan dari pihak berwenang sebelum "melakukan pekerjaan sebagai wartawan" ketika mereka menghubungi keluarga Mohammadi Ashtiani.

Mohammadi Ashtiani dihukum mati oleh dua pengadilan berbeda di Tabriz dalam sidang-sidang terpisah tahun 2006.

Ia dihukum gantung karena terlibat dalamm pembunuhan suaminya dan diubah menjadi hukuman penjara 10 tahun oleh pengadilan tinggi tahun 2007.

Tetapi hukuman kedua yaitu hukum mati dengan lemparan batu atas tuduhan melakukan perzinahan beberapa kali, terutama dengan orang yang dihukum karena membunuh suaminya , dikuatkan oleh pengadilan tinggi pada tahun yang sama.(*)
(Uu.H-RN/B002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011