Damaskus (ANTARA News) - Sebuah kapal bantuan yang membawa barang untuk Jalur Gaza yang diblokade dan didukung oleh aktivis-aktivis Asia telah berlayar dari pelabuhan Latakia Suriah ke Mesir, seorang pejabat Palestina mengatakan di Damaskus, Ahad.

Khaled Abdel-Majid, seorang jurubicara kelompok Palestina yang bermarkas di Suriah, mengatakan pada AFP bahwa kapal itu telah meninggalkan Latakia pada Sabtu, dan sedang dalam perjalanan ke pelabuhan al-Arish Mesir, tempat bantuan akan dibongkar untuk diangkut melalui darat ke Gaza.

Ia mengatakan bahwa 112 aktivis telah tiba di Mesir pada Ahad untuk berhubungan dengan konvoi bantuan itu.

Beberapa organisasi amal Asia, sebagian besar dari India, di belakang prakarsa itu, kata Abdel-Majid sebelumnya.

Duabelas aktivis akan naik "Salam" (Perdamaian dalam bahasa Arab), dari sejumlah negara Aisa yang mencakup Iran, Jepang, Pakistan dan Afghanistan.

"Kapal itu telah menjadi sasaran provokasi Israel" sejak berlayar ke perairan internasional, ujar Abdel-Majid Ahad.

"Kapal-kapal angkatan laut Israeltelah menanyai kapten (kapal bantuan) mengenai sifat bantuan (di atas kapal) itu," kata Abdel-Majid, yang menambahkan bahwa beberapa aktivis yang naik kapal itu juga ditanyai.

"Kami menyaksikannya (kapal itu) dengan sangat dekat," kata seorang jurubicara militer Israel pada AFP di Jerusalem, tanpa memberikan perincian lagi.

Kapal itu membawa bantuan senilai satu juta dolar (760.000 euro) berupa obat, bahan makanan dan boneka, dan juga empat bus dan 10 generator listrik untuk rumah sakit, jelas Abdel-Majid.

Israel telah menerapkan blokade yang melumpuhkann terhadap Gaza sejak kelompok-kelompok Palestina menangkap salah seorang prajuritnya pada Juni 2006.

Negara itu memperkuat blokade setahun kemudian setelah Hamas merebut kekuasaan di kantung pantai tersebut menyusul perang mematikan dengan kelompok Fatah pimpinan presiden Palestina Mahmud Abbas.

Israel telah melonggarkan blokade itu setelah serangannya pada 31 Mei terhadap sebuah armada kapal bantuan, yang menewaskan sembilan aktivis Turki dan memancing kecaman internasional.(*)
AFP/S008

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011