Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan, rencana perseroan untuk mengalokasikan belanja modal pada tahun ini mencapai Rp6,2 triliun, menyusul perkiraan pendapatan usaha BUMN Pengembang dan Pengelola Tol itu pada tahun lalu Rp4,3 triliun.

"Belanja modal sebesar itu terdiri atas Rp3,2 triliun di induk dan bila digabung dengan seluruh anak usaha mencapai Rp6,2 triliun atau jauh di atas 2010 yang hanya Rp1,5 triliun," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Frans S. Sunito saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Frans juga membenarkan bahwa belanja modal sebesar itu, sekitar 50 persen akan bersumber dari dana internal perusahaan dan selebihnya eksternal.

"Untuk eksternal kemungkinan dua yakni bank dan non-bank, hanya saja sampai sekarang belum bisa disebutkan," katanya.

Ia juga menyebutkan, tahun ini adalah tahun konstruksi bagi Jasa Marga karena beberapa proyek pengembangan tol baru akan dimulai seperti Ruas Ungaran-Bawen pada triwulan I 2011 sepanjang 12 km. "Lahannya sudah dibebaskan 90 persen. Begitu tuntas 100 persen, hari itu juga akan dilakukan ground breaking," kata Frans.

Proyek tol kedua adalah Jakarta Lingkar Luar (JORR) W2, khususnya untuk ruas Rorotan-Jalan Tol ke Bandara. "Tendernya sedang disiapkan dan mudah-mudahan pertengahan 2011, konstruksinya sudah bisa dimulai," katanya.

Ketiga adalah tol Bogor Ring Road Tahap IIA yang dijadwalkan pekerjaan konstruksinya akan dimulai pada triwulan III tahun ini .

Ia berharap agar RUU lahan yang kini tengah dibahas antara pemerintah dengan DPR, bisa tuntas pembahasannya awal 2011, sehingga pertengahan tahun ini sudah berdampak pada pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya tol.

"Sebab, tidak ada satu pun di dunia ini proses pembebasan lahan untuk infrastruktur, tanahnya tawar-menawar," katanya.

Sementara itu, pada RUU Lahan yang baru, hal itu dijamin tidak lagi terjadi karena para pihak dibantu oleh pihak ketiga yang independen yakni lembaga penilai dan dibatasi waktu tertentu.

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan pendapatan usaha perseroan tahun ini mencapai Rp4,3 triliun atau naik 17 persen dibanding 2009 sebesar Rp3,69 triliun.

"Sedangkan pada tahun depan, pendapatan usaha perseroan, kami targetkan Rp4,8 triliun," kata Frans dalam jumpa pers akhir tahun.

Sementara itu, laba bersih sampai dengan triwulan III tahun ini sebesar Rp960 miliar atau lebih tinggi dari tahun lalu Rp962 miliar.
(E008/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011