Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai total ekspor selama November 2010 kembali mencapai rekor baru, sebanyak 15,34 miliar dolar Amerika Serikat.

"Ekspor November membukukan sejarah baru, menembus 15,34 miliar dolar AS. Tertinggi sepanjang sejarah ekspor kita," kata Kepala BPS Rusman Heriawan saat menyampaikan berita resmi statistik di kantor BPS Jakarta, Senin.

Rekor ekspor tertinggi sebelumnya terjadi pada Oktober 2010 dengan nilai 14,22 miliar dolar AS dan Agustus 2010 senilai 13,7 miliar dolar AS.

BPS mencatat, nilai ekspor selama November 2010 meningkat 6,52 persen dibanding nilai ekspor bulan sebelumnya. Sementara bila dibanding nilai ekspor November 2009, menurut data BPS, nilai ekspor November 2010 naik 42,34 persen.

Menurut Rusman, kenaikan nilai ekspor bulan ini ditopang oleh kenaikan volume ekspor akibat perluasan pasar dan harga komoditas internasional.

"Sebagai contoh, volume ekspor batu bara November 2010 naik 63 persen dari Oktober dan nilainya naik 75 persen," katanya.

Ia menambahkan, pada November 2010 volume ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) juga naik 0,98 persen dan nilainya naik 8,13 persen dibanding Oktober.

Rusman menjelaskan, nilai ekspor selama Januari-November 2010 mencapai 140,65 miliar dolar AS atau naik 36,34 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Selama sebelas bulan pertama 2010, struktur ekspor Indonesia masih didominasi komoditas berbasis sumber daya alam. "Ekspor masih mengandalkan bahan berbasis sumber daya alam, seperti batu bara dan CPO," katanya.

Sementara ekspor nonmigas selama kurun Januari-November 2010 tercatat 115,94 miliar dolar AS atau naik 33,81 persen dibanding periode yang sama 2009.

Peningkatan ekspor nonmigas terbesar pada November 2010 terjadi pada bahan bakar mineral sedang penurunan terbesar pada mesin dan peralatan listrik.

Ekspor nonmigas selama bulan itu paling banyak ke China (1,76 miliar dolar AS) kemudian Jepang (1,62 miliar dolar AS) dan Amerika Serikat (1,12 miliar dolar AS).

Rusman juga memperkirakan, selama tahun ini nilai ekspor menembus angka 150 miliar dolar AS. "Sekarang sudah 140 miliar lebih. Menurut dokumen sementara yang diolah, nilai ekspor Desember sudah mencapai 10 miliar dolar," katanya.
(M035/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011