Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjamin setiap pemimpin dari kalangan muslim dipastikan akomodatif dan bisa melindungi semua pemeluk agama, karena itu adalah wajib dalam Islam.

"Di dalam Al Qur`an itu ada surah Maryam dan surah lain yang menugaskan bagi setiap pemimpin muslim untuk menjamin dan melindungi semua dan umat lain," kata Said Aqil pada diskusi terbatas dengan Walilota Palangka Raya HM Riban Satia di kantor PBNU, Jakarta.

Dia menyatakan siap menjadi mediator bagi terciptanya hubungan yang lebih dinamis antarpimpinan pemeluk agama di Indonesia.

Doktor cUniversitas Ummul Al-Qura Makkah Saudi Arabia itu menyebutkan, peran dan keterlibatan organisasi sosial kemasyarakatan mendorong percepatan program pembangunan di segala bidang terutama perkuatan karakter masyarakat Indonesia menuju persaingan antarbangsa yang semakin kompetitif.

"Terlalu berat bagi pemerintah kalau harus berjalan dan bekerja sendiri dalam pelaksanaan program-program pembangunan, untuk itu pentingnya keterlibatan dan peran segenap komponen masyarakat pada level masing-masing," katanya.

Dia mendaku, PBNU telah banyak melakukan proses pendinginan terutama pada daerah-daerah yang dinilai terjadi kontraksi hubungan antarpemeluk agama.

Walikota Riban Satia menyambut positif gagasan dan kesediaan PBNU membantu pemerintah untuk memperkuat harmonisasi masyarakat termasuk hubungan antarpemeluk agama dan antara pemeluk agama dengan pemerintah.

Said Aqil dan Riban Satia bertekad untuk terus berinovasi dalam bentuk kebijakan publik guna mendorong percepatan program pemerintah, pembangunan dan langkah menuju pemerataan kesejahteraan di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah itu. (*)

ANT/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011