Demak (ANTARA News) - Salah seorang suporter PSIS Semarang, Jumat pagi, tewas akibat terjatuh dari kereta api yang ditumpanginya saat melintas di Desa Karangawen, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jateng.

Menurut Kapolres Demak AKBP M Budi Saarin melalui Kapolsek Karangawen AKP I Nyoman Yasa, peristiwa berawal ketika korban bersama teman-temannya sesama suporter PSIS pergi ke Gresik untuk menyaksikan pertandingan laga antara PSIS Semarang melawan Gresik United hari ini (7/1).

"Salah seorang di antaranya yang bernama Handoyo Handoyo (24) warga Kecamatan Gunungpati, Semarang, terjatuh dan tewas akibat sejumlah luka yang dialaminya," ujarnya.

Ketua Panser Biru M Rofiq Colil membenarkan, salah seorang anggota suporter PSIS Semarang yang tergabung dalam Panser Biru mengalami kecelakaan kereta, terjatuh di Desa Karangawen, Jumat dini hari.

Salah seorang teman korban yang bernama Samiyanto menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika kereta melintasi sebuah jembatan yang ada di Desa Karangawen, sekitar pukul 03.00 WIB.

"Dimungkinkan, korban mengantuk, sehingga saat terjadi getaran akibat kereta melintasi jembatan korban terkejut dan terjatuh dari atas kereta," ujarnya.

Sebetulnya, kata dia, lokasi korban berada cukup jauh dari pintu kereta. "Tetapi, korban tetap terjatuh dan tewas karena kondisi badannya hancur dan sulit dikenali," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, katanya, teman-teman suporter yang berangkat bersama dari Semarang turun di Stasiun Randublatung, Kabupaten Blora, untuk kembali ke Semarang karena ada teman yang terjatuh.

"Kami juga menginformasikan kejadian ini kepada teman suporter yang tidak berangkat ke Gresik untuk mencari korban masih hidup atau tidak," ujarnya.

Tiga orang yang melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, yakni Agus, Tri, dan Dwi, katanya, sempat menyerah karena tidak berhasil menemukan setelah menyusuri jalur kereta api sepanjang 15 kilometer.

"Ketiga teman tersebut, mencoba mencari di bawah jembatan. Ternyata, korban yang merupakan warga Desa Jaten ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan kondisinya sulit dikenali," ujarnya.

Penemuan jasad korban, diperkirakan sekitar pukul 06.00 WIB. Selanjutnya, kata dia, jasad korban di bawa ke Puskesmas Karangawen. "Tetapi, pihak keluarga meminta untuk segera dimakamkan," ujarnya.

Sejumlah suporter yang tergabung dalam Panser Biru, katanya, ikut melayat ke rumah keluarga korban. "Para suporter juga memberikan santunan kepada keluarga korban," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, katanya, setiap akan menonton pertandingan tim PSIS Semarang di luar kandang dan menggunakan angkutan kereta api atau lainnya, akan didata.

"Mereka juga akan diingatkan untuk menempati tempat duduk yang lebih aman dan jangan sampai ada yang berada di dekat pintu kereta api," ujarnya.

Menurut rencana, para suporter yang berjumlah puluhan itu akan menyaksikan pertandingan laga antara PSIS Semarang melawan Gresik United.

Untuk itu, rombongan ini naik kereta api Kertajaya jurusan Poncol Semarang-Surabaya berangkat pukul 01.30 WIB.

Sonu saudara korban yang juga turut serta dalam rombongan suporter mengakui, kondisi kereta sedang penuh penumpang, sehingga korban duduk di dekat pintu atau di sambungan kereta api.

Sebelumnya, kata dia, korban masih terlihat saat kereta sampai di stasiun Brumbung di Mranggen. "Dalam perjalanan berikutnya, saya tidak bertemu lagi karena beda gerbong," ujarnya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011