Jakarta (ANTARA News) - Sebelum berpulang, pengusaha Sudwikatmono yang akrab disapa Pak Dwi memang sudah berpesan jika meninggal dunia agar dimakamkan di pemakaman San Diego Hills Cikarang, Jawa Barat.

"Beliau memilih dimakamkan di sana, karena praktis, semuanya sudah tersedia dan tidak terlalu jauh," kata Tri Widodo, keponakan Sudwikatmono di rumah duka di Jakarta, Sabtu.

Pemakamannya direncanakan berlangsung pada Minggu (9/1) usai slalat zduhur sekitar pukul 12.30 WIB.

Sudwikatmono adalah konglomerat pada era Orde Baru dan masih masih sepupu mantan presiden Soeharto. Ia meninggal dunia di RS Mount Elizabeth Singapura pada Sabtu pukul 05.00 WIB.

Sudwikatmono adalah anak ketujuh dari 10 bersaudara lahir di Wonogiri Jawa Tengah pada 28 Desember 1934. Ibunya adalah adik dari bapak mantan presiden Soeharto, masa kecilnya dihabiskan bersama di Wonogiri.

Menurut Tri, sebelum ke Singapura, Sudwikatmono masih bekerja di kantor seperti biasa dan kepergiannya ke negeri singa itu untuk mengantarkan istrinya "chek up" ke Amerika Serikat.

Namun karena keluhan ginjal ia terpaksa dirawat di rumah sakit selama tiga bulan terakhir. Setiap hari istri dan ke empat anaknya selalu menemani.

Hingga akhirnya komplikasi penyakit darah tinggi, jantung, dan gula hingga menyerang ginjal yang mengharuskannya menjalani cuci darah setiap hari dan lever menyebabkan ia meninggal dunia.

"Saya tidak tahu pesan terakhir beliau kepada keluarga karena saya tidak mendampingi. Kami minta doanya supaya arwahnya diterima Allah SWT," kata Tri.

(D016/A011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011