Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Lereng Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan di Kampung IV Selter II, Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Pagaralam Utara longsor mencapai ratusan meter.

Pantauan ANTARA, Minggu, lokasi longsor berada pada ketinggian 1.900 di atas permukaan laut (dpl) di tangsi III, sekitar dua kilometer dari perbatasan kebun teh milik PT Perkebunan Nusantara VII atau dua jam perjalanan dari posko SAR atau Taruna Siaga Bencana di daerah ini.

Daerah yang longsor itu juga merupakan jalan yang digunakan untuk mendaki Gunung Api Dempo yang memiliki ketinggian 3.173 meter dari permukaan laut.

"Diperkirakan lebar longsoran sekitar 100 meter dengan kedalaman sekitar 200 meter, karena posisinya berada di sekitar jurang kawasan hutan lindung Gunung Dempo," kata Iwan, seorang pendaki.

Ia menyatakan, daerah yang mengalami longsor berada di jalan yang akan dilalui pendaki Gunung Api Dempo atau berjarak sekitar dua kilometer dari Pos Tagana atau Kampung IV perumahan karyawan PTPN VII.

"Di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) sekitar lereng gunung itu juga sudah mengalami pengikisan akibat sering terjadi banjir bandang, mengingat pohon pelindung hutan lindung Gunung Dempo sudah banyak berkurang," kata dia.

Ketua Pos Pemantaun Gunung Api Dempo, Slamet, mengaku belum bisa memastikan berapa meter luas dan tinggi daerah yang terkena longsor, namun dia memastikan ini tidak mempengaruhi pada puncaknya.

"Namun kondisi longsor tidak bisa dilihat dari jauh karena posisinya berada di hutan rimba Gunung Dempo, selain berada di sekitar hutan lindung cukup lebat dan medan juga sulit dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan," ujar dia pula.

Menurut dia, hampir sebagian besar DAS sepanjang kawasan kebun teh rusak dan terkikis air akibat banjir bandang, apalagi hulu sungai berada di titik longsor.

"Sudah puluhan tahun tinggal di daerah Gunung Dempo, baru saat ini mengalami kejadian banjir bandang dan longsor di daerah lereng gunung itu," ujarnya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Pagaralam, Hasan Barin Ibnu, mengatakan dari luas wilayah Kota Pagaralam mencapai 63.366 hekatare, sekitar 30 persen hutan yang tersisa mengalami kerusakan termasuk sekitar Gunung Dempo dan sekitar 1.000 hektare di kawasan tersebut

Sekitar 5.000 hektare hutan lindung masih mengalami kerusakan cukup parah yang terdapat di lima kecamatan," katanya.(*)

U005*B014/B013/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011