Boyolali (ANTARA News) - Banjir lahar dingin di kawasan Lereng Merapi mengakibatkan jalan Dusun Jarak Kidul ke Sepi, di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu malam, mengalami tanah longsor, sehingga jalur itu tertutup.

Menurut Kepala Desa Jrakah, Tumar, akibat banjir lahar tersebut menyebabkan ruas jalan adanya yang longsor dan sebagian juga ada tertutup tanah longsoran, sehingga akses jalur Dusun Jarak Kidul ke Sepi di Jrakah, tidak dapat dilewati kendaraan.

"Tanah longsor itu, terjadi sekitar pukul 17.50 WIB, sehingga warga tidak ada yang berani keluar dari Dusun Sepi, begitu juga sebaliknya," kata Tumar.

Ia menjelaskan, hujan yang turun sejak Minggu petang hingga pukul 23.00 WIB ini, belum berhenti, dan banjir lahar terjadi di mana-mana di sekitar lereng Marapi.

Namun, kata dia, akibat peristiwa tersebut tidak sampai adanya laporan korban jiwa.

"Kami belum dapat memeriksa di lapangan, karena hujan di wilayah ini masih berlangsung hingga malam ini. Namun, warga melaporkan ratusan meter pipa air bersih di Jarak Kidul hanyut terbawa banjir," kata Tumar.

Sementara menurut Sinam Sutarno, anggota relawan Jalin Merapi, banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu (8/1), menyebabkan dua jembatan di Kali Juweh, Desa Klakah, Selo, Boyolali dan penghubung Desa Wonolelo, Sawangan, Magelang, dengan Desa Klakah runtuh.

Menurut dia, tim relawan sudah mengecek ke lokasi di Klakah dan yang tersisa hanya batu besar di tengah bekas jembatan.

Jembatan yang putus tersebut panjangnya sekitar 20 meter dan lebar sekitar tiga meter. Lantas satu lagi jembatan yang hanyut di Desa Jrakah.

Jembatan penghubung Dusun Bakalan dengan Sumber tersebut putus total, sehingga warga tidak bisa dilintasi jalur itu.

Jembatan yang nyaris ambrol juga terjadi di Desa Jrakah, yakni penghubung Jrakah dengan Bangunsari. Jembatan tersebut kondisinya sudah mengkhawatirkan lantaran bagian pondasinya sudah hanyut.

"Banjir lahar dingin yang berlangsung, pada Sabtu (8/1) malam, cukup besar. Karena, dua jembatan terputus," katanya.

Tumar menambahkan, pihaknya mengimbau kepada warganya untuk tetap di rumah, karena hujan ini dapat terjadi banjir bandang yang mengacam jiwa manusia.

"Kami sudah memberikan imbauan warganya untuk berhati hati saat turun hujan jangan bepergian. Bahkan, warga jangan sampai menyeberani sungai yang berhulu puncak Merapi," katanya. (*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011