Ambon (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pattimura Ambon, Maluku, mengeluarkan peringatan dini bagi kapal-kapal yang akan melakukan pelayaran mengingat kondisi angin kencang dan tinggi gelombang di perairan Maluku.

"Kami sudah mengeluarkan peringatan dini tentang tinggi gelombang dan cuaca buruk yang akan terjadi di perairan provinsi Maluku terhitung dari 12-17 Januari 2011," kata Prakirawan BMKG Pattimura Ambon, Vincentius Andi, di Ambon, Minggu.

Pihaknya, menurut Vincentius, telah mengimbau pemilik dan nakhoda kapal terutama yang berukuran kecil untuk berhati-hati jika akan melakukan pelayaran di perairan Maluku, mengingat rata-rata tinggi gelombang antara dua hingga enam meter serta kondisi angin bertiup kencang.

Berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan tinggi gelombang di Laut banda diperkirakan mencapai 2 hingga 4 meter dengan kecepatan angin antara 8-20 knot, Laut Kei kecepatan anginnya antara 10 hingga 25 knot dan maksimum gelombangnya 2 hingga 4 meter.

Sedangkan, Laut Aru kecepatan anginnya antara 10 hingga 25 knot dan maksimum gelombang antara 2 hingga 5 meter.

Laut Tanimbar kecepatan anginnya antara 15 hingga 30 knot dan maksimum gelombangnya 3 hingga 6 meter dan laut Arafura kecepatan anginnya antara 10 hingga 30 knot dengan tinggi gelombang 3 hingga 6 meter.

"Makanya, kami mengingatkan pemilik dan nakhoda kapal untuk berhati-hati jika hendak berlayar melewati perairan-perairan di Maluku, apalagi di beberapa wilayah tertentu juga ada awan gelap (Cumulonimbus) yang dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," katanya.

Cuaca di Kota Ambon dalam tiga hari terakhir terus mendung dan berawan, di mana hujan dapat terjadi tiba-tiba diserta angin kencang.

Kondisi ini mengakibatkan banyak nelayan di Ambon tidak berani melaut, sehingga berdampak harga ikan di pasaran melonjak tinggi.

Ikan cakalang ukuran kecil misalnya yang biasanya dijual Rp25.000 hingga Rp30.000 per ekor, naik menjadi Rp50.000 hingga Rp60.000 per ekor, sedangkan ukuran sedang naik menjadi Rp80.000 hingga Rp90.000 per ekor dari biasanya Rp50.000 per ekor.
(T.KR-JA/A035/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011