Teheran (ANTARA News/AFP) - Iran mengatakan pada Ahad tidak senang atas kemungkinan pembagian Sudan tetapi menambahkan mereka akan menghormati kebijakan Sudan selatan bila nanti akan menjadi negara terbaru di dunia.

"Kami tidak akan senang akan pembagian negara Islam besar... berdasarkan kebijakan Iran mengenai mempertahankan integritas wilayah dan persatuan negara," kata juru bicara kementerian luar negeri Ramin Mehmanparast kepada kantor berita Fars.

"Tetapi bila mereka memilih untuk berpisah dengan Sudan, kami akan mencari keseimbangan, hubungan yang menghormati berbagai kebijakan yang akan dideklarasikan oleh pemimpin baru di Sudan selatan," jelasnya.

Tugas tanpa henti dalam penghitungan suara untuk referendum kemerdekaan Sudan selatan masih dijalankan pada Ahad setelah jajak pendapat selama seminggu mengenai pembagian negara terbesar Afrika itu.

Jajak pendapat itu merupakan hasil dari kesepakatan damai pada 2005 yang mengakhiri perang saudara selama 22 tahun antara utara dan selatan dan merengut sekitar dua juta korban jiwa.(*)
(Uu.KR-IFB/H-RN/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011