Malang (ANTARA News) - Defisit keuangan yang selama ini menjadi problem finansial pada tubuh Arema Indonesia mulai menyusut secara signifikan.

Jika pada awal musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 Arema berangkat dengan kondisi keuangan defisit sebesar Rp7 miliar, saat ini sudah berkurang cukup signifikan, yakni tinggal Rp1,5 miliar.

"Untuk mengatasi keuangan tim yang masih menyisakan defisit sebesar Rp1,5 miliar ini, manajemen terus berupa maksimal mencari berbagai terobosan. Di antaranya menggandeng sponsor baru," kata "Media Officer" Arema Indonesia Sudarmaji disela-sela jumpa pers di Malang, Senin.

Mantan wartawan media cetak terbitas Surabaya itu mengaku, pihaknya sudah mendapatkan sponsor baru lagi per Januari ini. Namun, Darmaji merahasiakan pihak ketiga yang bersedia menambah pundi-pundi keuangan tim berjuluk "Singo Edan" itu.

Selain menggandeng pihak ketiga (sponsor), katanya, manajemen juga merupaya menggenjot hasil penjualan tiket dalam setiap pertandingan kandang, termasuk pada saat menjamu Persiba Balikpapan, Rabu (19/1) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen.

Jika upaya menggenjot penjualan tiket pertandingan kandang dan dukungan dari sponsorship berjalan lancar, katanya, dirinya optimistis kondisi keuangan Arema akan membaik dan keterlambatan pembayaran gaji pemain dipastikan tidak akan terjadi lagi.

Ia berharap, seluruh masalah finansial termasuk untuk memenuhi kebutuhan dan pembayaran gaji pemain diupayakan selesai pada bulan ini juga (Januari), tak terkecuali sisa gaji Bulan Januari yang belum terbayarkan.

Setelah libur selama dua bulan karena adanya agenda tim nasional di ajang Piala AFF 2010, kompetisi SLI kembali bergulir dan Arema akan menggelar partai kandang pertamanya Rabu (19/1), menjamu Persiba Balikpapan.

Dalam laga perdananya itu panitia pelaksana pertandingan (panpel) akan mencetak 30 ribu lembar tiket ekonomi dan 2.500 tiket VIP & VVIP.

"Kami berharap Aremania (suporter Arema) bisa memadati Stadion Kanjuruhan untuk memberikan dukungan langsung kepada tim `Singo Edan`," ujarnya, menambahkan.

Kondisi keuangan Arema Indonesia sempat stabil, bahkan tidak kekurangan apapun ketika tim berlambang Kepala Singa itu ditangani oleh PT Bentoel (sekarang PT BAT). Sebelumnya Arema juga mengalami krisis finansial, bahkan Aremania rela harus urunan agar tim tersebut tetap bisa melanjutkan kompetisi.(*)

E009/C004

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011