Stockholm (ANTARA News) - Penyanyi Bjork mengajukan petisi pada hari Senin kepada perdana menteri Islandia untuk memprotes penjualan perusahaan energi panas bumi.

Kesepakatan untuk menjual HS Orka kepada perusahaan energi panas bumi Magma Energy yang berbasis di Kanada disetujui oleh komite pengawas parlemen tahun lalu. Tetapi, penjualan itu menghadapi tentangan publik salah satunya dari Bjork.

Penyanyi asal Islandia itu terkenal dengan kegiatannya di bidang politik. Bjork mengatakan bahwa orang Islandia harus dibiarkan untuk memutuskan melalui referendum apakah akses pada sumber daya alam negara harus diprivatisasi.

Bjork memimpin sekelompok orang yang terdiri dari 70 hingga 80 pemrotes untuk mengajukan petisi berisi 47.000 tanda tangan kepada Perdana Menteri Johanna Sigurdardottir, seperti dilaporkan Morgunbladid dalam situs mereka.

Sigurdardottir kemudian mengundang Bjork bersama dua orang aktivis lain ke  kantornya untuk berbincang-bincang.

"Pada dasarnya kami sudah sepakat  akan masalah itu, tetapi pertanyaannya adalah soal cara. Dalam bahasa sederhana, itu pertanyaan mengenai bagaimana menangani sistem, birokrasi," kata Bjork kepada jurnalis setelah pertemuan.

Sigurdardottir, bergabung dengan para pemrotes menyanyi di luar kantornya di luar kota Reykjavik. Dia mengatakan dalam video yang di-posting di situs Morgunbladid bahwa dia menerima petisi itu "dengan sangat senang."

Penjualan ke Magma disetujui oleh pemerintahan Islandia sebelumnya, yang jatuh karena krisis keuangan.
(ENY/A038/BRT)

Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011