Depok (ANTARA News) - Sembilan orang tewas akibat penyakit demam berdarah dengue (BDB) di Kota Depok, Jawa Barat, dalam tahun 2010.

"Dibandingkan pada 2009, jumlah yang tewas turun," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P-PL) Dinas Kesehatan Kota Depok dr Ani Rubiani, Selasa.

Ia mengatakan jumlah penderita BDB yang tewas selama 2009 mencapai 13 jiwa. Jumlah penderita DBD selama 2010, mencapai 3.018 jiwa. Jumlah ini bertambah dari angka tahun 2009 sebanyak 2.962 jiwa.

Menurut dia, angka kematian akibat penyakit BDB selama tahun 2010 sebanyak sembilan jiwa, masih tergolong tinggi. "Kita berusah menekan angka kematian tersebut dengan terus melakukan sosialisasi penyakit tersebut," katanya.

"Yang tewas memang turun tapi jumlah penderita meningkat," jelasnya.

Dikatakannya turunnya jumlah warga yang tewas karena mulai sadarnya masyarakat akan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tersebut.

"Warga mulai sadar dan segera membawa kerumah sakit, jika terserang penyakit tersebut," katanya.

Ia menjelaskan dari sebelas kecamatan di Kota Depok, jumlah penderita BDB tertinggi berada di Kecamatan Pancoran Mas sebanyak 599 jiwa, disusul Kecamatan Sawangan 405 jiwa, Sukmajaya 348 jiwa dan Kecamatan Beji sebanyak 362 jiwa.

"Penderita BDB lebih didominasi pada usia 15 tahun ke atas yakni laki-laki mencapai 964 jiwa dan perempuan 808 jiwa," katanya.

Dikatakannya dampak cuaca ekstrem akhir-akhir ini, tidak saja menimbulkan bertambahnya penderita penyakit BDB tapi juga penyakit gangguan pernafasan dan diare.

Sebelumnya Pemkot Depok telah menjadikan Pelajar di Kota Depok menjadi Satgas Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik), agar penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menurun.

"Diharapkan nantinya tidak ada lagi sarang nyamuk di rumah ataupun di sekolah sehingga tidak ada pula pelajar yang digigit nyamuk aedes aegipty," kata Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Isamail.

Sebanyak 4.550 siswa sekolah dasar (SD) sebagai satgas juru pemantau jentik nyamuk (jumantik). Ribuan pelajar tersebut berasal dari Kecamatan Cilodong dan Sukmajaya.

Para siswa mengemban tugas untuk melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan sekolah dan rumah. Dengan bagitu, walikota berharap angka penderita demam berdarah dengue (DBD) dapat menurun.

Mantan presiden Partai Keadilan tersebut berharap agar para satgas berperan aktif dalam memantau jentik nyamuk. Rencananya, pada jangka waktu ke depan seluruh pelajar di Depok akan dijadikan satgas jemantik.

Nantinya juga, kata Nur, gerakan PSN juga akan dilakukan di instansi pemerintahan. "Semangat memberantas sarang nyamuk itu diharapkan juga ditularkan di lingkungan rumah para PNS," tuturnya.

(F006/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011