Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menilai kualitas dan kuantitas wirausahawan nasional masih tertinggal, sehingga diperlukan program bersama untuk mengembangkannya.

"Masalah yang kita hadapi adalah bagaimana kita kembangkan jumlah kualitas dan kuantitas enterpreneur kita, ini kunci sekali," kata Wapres Boediono saat menyampaikan arahan dalam Sidang Dewan Pleno II dan Munas Khusus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, di Istana Wapres Jakarta, Rabu.

Hadir dalam acara itu Mendagri Gamawan Fauzi, Menpora Andi Mallarangeng, Menkop dan UKM Syarifuddin Hasan, Gubernur Lemhanas Muladi, serta Ketua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI Erwin Aksa.

Menurut Wapres, kadang kala semua pihak lupa bahwa wirausahawan tidak bisa dianggap proses alamiah. "Saya kira tidak bisa demikian," kata Wapres Boediono.

Dikatakan Wapres pula, jumlah wirausahawan nasional ketinggalan dibanding dengan negara lain, sehingga harus ada program bersama masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.

Untuk mengembangkan kuanitas dan kualitas wirausahawan nasional, tambah Wapres, harus dilakukan secara sadar dengan program yang jelas.

"Oleh sebab itu, pemerintah, dunia usaha, Hipmi, dan masyarakat harus cari jalan bagaimana meningkatkan lebih cepat kuantitas dan kualitas wirausahawan di dalam negeri," kata Boediono.

Peningkatan kualitas dan kuantitas wirausahawan adalah program jangka panjang yang sangat strategis dan harus dipecahkan oleh diri sendiri.

"Jangan buang energi untuk sibuk sesuatu yang mungkin tidak terlalu penting. Energi ini yang harus diarahkan untuk memecahkan masalah strategis," kata Wapres.

Boediono mengingatkan agar energi yang digunakan bermanfaat dan kuncinya adalah meningkatkan rasa sedikit bersamaan lebih baik.

"Jangan menggunakan energi sosial sia-sia, tapi diarahkan keluar agar bangsa ini siap bersaing dan bertarung dengan bangsa yang lain," ungkap Wapres. (*)

A025/A027

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011