Jakarta, 27/12 (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemerindah Daerah Provinsi (Pemprov) Bali, dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) melakukan Kesepakatan Bersama (MoU) tetang Penyelenggaraan Perkeretaapian di Bali untuk mendukung pariwisata. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (Dirjen PDP) Firmansyah Rahim, Dirjen Perkeretaapian Tunjung Henderawan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Dirut PT KAI Ignasius Jonan dengan disaksikan Menbudpar Ir. Jero Wacik, SE, Meneg BUMN Mustafa Abubakar, Meneghub Freddy Numberi di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (27/12).

     Kesepakatan bersama tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan transportasi perkeretaapian di Bali dalam rangka memperlancar mobilitas masyarakat dan mendukung pengembangan pariwisata. Sementara penunjukan PT KAI sebagai pemrakarsa proyek dan Badan Usaha Penyelenggara Prasarana dan Sararana Perkeretapian di Bali dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-undangan. Setelah MoU ditandatangani, akan dibentuk Tim Kerja untuk membahas tindak lanjut dan rencana aksi penyelenggaraan perkeretapian sepanjang 565 km mengelilingi pulau Bali yang akan dimulai pada Januari 2011.

     Dipilihnya moda transportasi perkeretaapian di Bali dengan mempertimbangkan bahwa keretapi merupakan angkutan massal yang aman, nyaman, cepat dan lancar, tertib dan teratur, efisien, terpadu dengan moda lain serta menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong dan penggerak pembangunan nasional.

     Menbudpar Jero Wacik mengatakan, pembangunan sarana perkeretapian di Bali dalam rangka memecahkan permasalahan kepadatan lalu lintas, serta untuk meningkatkan pelayanan transportasi bagi wisatawan dan mobilitas masyarakat di Bali Selatan dan Utara. "Transportasi keretaapi akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan dalam menikmati keindahan pulau Bali melalui sarana keretapi," kata Menbudpar Jero Wacik.

     Dirjen PDP Firmansyah Rahim menyatakan, untuk meningkatkan kemampuan destinasi bersaing di pasar global dalam menarik wisatawan diperlukan upaya meningkatkan kemampuan pengelolaan destinasi dan informasi dengan didukung infrastruktur dan transportasi darat, laut, dan udara yang memadai serta kondisi keamanan yang kondusif sehingga wisatawan merasa nyaman dan aman berada di daerah wisata. "Pembangunan transportasi perkeretaapian di Bali selain sebagai trobosasn untuk memecahkan masalah kepadataan transportasi di Bali Selatan, juga akan menciptakan pemerataan pembangunan Bali Selatan dan Bali Utara melalui kerjasama kemitraan antara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat," kata Firmansyah.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubugni Ka.Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata


Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010