Magelang (ANTARA News) - Banjir lahar susulan yang terjadi di Sungai Putih, Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Minggu, kembali menutup jalur utama Magelang-Yogyakarta.

Banjir lahar kali ini terlihat lebih besar dibanding banjir lahar Sabtu (22/1) sehingga mengakibatkan endapan material di badan jalan Magelang-Yogyakarta lebih tebal mencapai satu hingga dua meter.

Endapan material lahar dingin berupa batu dan pasir kalau sebelumnya hanya sekitar 50 meter kini lebih dari 400 meter.

Jalan raya Magelang-Yogyakarta ditutup sekitar pukul 14.15 WIB setelah arus banjir yang melintas di jalan tersebut semakin membesar.

Seorang relawan di Ngepos Srumbung, Dian, mengatakan bahwa sekitar pukul 14.00 WIB hujan deras terjadi di daerah Srumbung dan Salam, termasuk di puncak Merapi. Beberapa menit kemudian volume air di Sungai Putih mulai membesar.

Ia mengatakan, dengan kondisi tersebut Jembatan Ngepos, Srumbung yang merupakan jalur alternatif sempat ditutup karena kondisinya mengkhawatirkan. "Banjir lahar terus menerjang dinding jembatan bagian barat sehingga semakin tergerus," katanya.

Namun, ia mengemukakan, ketika hujan reda dan banjir mulai surut jalur alternatif tersebut dibuka kembali. Sejumlah relawan terlihat mengatur arus kendaraan di jalur tersebut agar tidak saling menyerobot, khususnya di jalur jembatan diberlakukan buka tutup dari kedua jalur.

Banjir lahar dingin di alur Sungai Putih tidak hanya meluap di Desa Jumoyo, tetapi juga meluap di tanggul belakang SMK Negeri Salam 1 dan juga di Desa Sirahan.

Banjir lahar kembali menerjang Desa Sirahan setelah tanggul sungai di Dusun Salakan jebol dan lahar dingin mengalir melalui jalan yang menghubungkan Kecamatan Salam dengan Ngluwar.

Luapan banjir di Desa Sirahan tersebut mengakibatkan dua mobil dan satu alat berat terjebak lahar dingin, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011