Hampir setiap pekan pengusaha rumah makan dan pembeli kepiting sangkak dari Medan, Sumatera Utara datang untuk memesan tapi kami tidak mampu memenuhinya
Banda Aceh (ANTARA News) - Petani tambak kepiting lembut (kepiting sangkak) mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar yang mencapai 20-50 ton/bulan.

"Kami tidak sanggup memenuhi permintaan kepiting sangkak yang yang mencapai puluhan ton/bulan. sementara hasil panen milik petani di Cot Lamkuweuh dan Lamjabat mungkin sekitar 5-10 ton/bulan," kata Ishak (35) di Banda Aceh, Minggu.

Menurutnya, harga kepiting lembut di pasaran Banda Aceh dan Aceh Besar kisaran Rp60.000-Rp65.000/Kg, untuk luar Aceh Rp80.000-Rp120.000/Kg sementara harga di Jakarta diperkirakan mencapai Rp 150.000-Rp175.000/Kg.

"Hampir setiap pekan pengusaha rumah makan dan pembeli kepiting sangkak dari Medan, Sumatera Utara datang untuk memesan tapi kami tidak mampu memenuhinya," kata Ishak.

Petani tambak di dua desa yang rusak parah akibat bencana tsunami akhir Desember 2004 itu juga mengalami kesulitan mendapatkan bibit kepiting sangkak.

"Selama ini untuk bibit masih banyak yang kami datangkan dari daerah Aceh Utara dan Aceh Timur dengan jumlah yang sangat terbatas," katanya.

Pascabencana tsunami, Pemerintah Kota Banda Aceh dan warga di Kecamatan Meuraxa itu mulai mengembangkan sektor perikanan kepiting sangkak dan ikan air tawar.

Wakil Wali kota Banda Aceh, Illiza Sa`aduddin Djamal mengatakan warga di Desa Lamjabat dan Cot Kuweuh membudidayakan tambak kepting sangkak, sementara di desa Lambung mengembangkan ikan air tawar seperti nila, emas dan lele.

"Saya optimistis kepiting sangkak dari kawasan Meuraxa itu dapat menjadi komoditas ekspor dan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga," kata Illiza.

Kepiting sangkak atau dalam masyarakat pesisir Jawa disebut kepiting soka merupakan kepiting dengan kulit lunak karena dipanen saat kepiting tersebut sedang berganti cangkang. Saat cangkang kepiting belum mengeras, kepiting itu dipanen.
(KR-IRW/B013/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011