Jakarta (ANTARA News) - Komunitas Nobel Indonesia menggelar bedah buku bertajuk "Nobel Sebuah Percakapan di Indonesia" yang mendiskusikan tiga karya tulisan milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Bapak Angiologi Frans Santosa dan Remy Sylado.

"Dari diskusi ini diharapkan gaungnya bisa sampai ke masyarakat Indonesia dan bahkan bisa sampai ke jenjang nobel," kata Penggagas Komunitas Nobel Indonesia Nurinwa Ki S Hendrowinoto dalam acara diskusi "Nobel Sebuah Percakapan di Indonesia" yang digelar Komunitas Nobel di Indonesia di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan, ada tiga karya yang menjadi bahan penelitian dan diskusi dari Komunitas Nobel Indonesia.

Di bidang ekonomi karya terpilih adalah tulisan disertasi Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengenai rakyat miskin di Indonesia.

Kedua di bidang kedokteran karya Frans Santosa mengenai Mengobati Jantung Tanpa Operasi dan yang ketiga karya sastra yang dituliskan oleh Remy Sylado.

Dia menjelaskan dari diskusi tersebut diharapkan bisa menjadi semangat bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menuju nobel.

"Semangat dan arwah nobel inilah yang dihidupkan Komunitas Nobel Indonesia melalui diskusi yang menampilkan karya Susilo Bambang Yudhoyono, Frans Santosa, Remy Sylado," katanya.

Dia juga mengharap gaung dari diskusi karya-karya di bidang ekonomi, kedokteran dan kesusteraan tersebut nantinya akan menjadi sejarah.
(W004/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011