Mamuju (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat, (Sulbar) menyalurkan sedikitnya 184 ribu lembar kelambu ke Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara, guna menekan angka penyebaran malaria di dua wilayah itu.

Staf Dinkes Provinsi Sulbar Nurhayati di Mamuju, Senin, mengatakan, itu merupakan bantuan luar negeri atau bantuan Lembaga Swadaya Masyarakat Global Fund hasil kerja sama pemerintah untuk mengatasi penyebaran penyakit malaria di Indonesia termasuk di Sulbar.

"Tahun ini kami akan menyalurkan bantuan kelambu ke Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara sedikitnta 184 ribu kelambu," katanya.

Dua daerah ini diberikan kelambu karena tercatat sebagai daerah endemis zona merah malaria, papar Nurhayati yang juga Project Officer Global Fund Malaria Sulbar.

Menurutnya, selama ini Lembaga Swdayaya Masyarakat Global Fund berperan aktif dalam penanganan penyakit TBC, malaria, DBD dan AIDS di semua wilayah di Indonesia dan di Sulbar mulai diterapkan sejak tahun 2010.

"Bantuan kelambu ini dalam waktu dekat akan segera didistribusi kedua kabupaten itu mengingat daerah ini rawan terjadinya penyakit malaria,"jelasnya.

Dikatakannya, berdasarkan data sementara dari medio Juli hingga Desember 2010 ditemukan jumlah penderita Malaria di Mamuju mencapai 8.303 kasus dan Mamuju Utara sebanyak 1.917 kasus malaria.

Karenanya, dua kabupaten ini masuk zona merah penyebaran penyakit malaria sedangkan kabupaten Majene dan Kabupaten Mamasa dianggap zona kuning dan satu kabupaten lainnya yakni kabupaten Polewali Mandar ditetapkan zona hijau penyakit Malaria.

Ia mengungkapkan, banyaknya penderita Malaria di Mamuju memang sangat memungkinkan karena daerah ini banyak tempat berkembangnya nyamuk seperti pada wilayah pantai maupun wilayah rawa-rawa.

"Dinkes Kabupaten di dua daerah ini harus meningkatkan pengawasan dengan cara mengantisipasi penyebaran Malaria karena rentan menimbulkan kematian bagi penderitaa penyakit malaria," pintanya.

Nurhayati berharap, dengan bantuan kelambu ke kebupaten Mamuju dan Mamuju Utara itu bisa meminimalisir merebaknya malaria karena dampak dari penyakit ini sangat berbahaya bagi penderita apalagi jika terlambat ditangani secara medis. (ACO/S019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011