Pesepak takraw putri DKI Jakarta Asmaul Husna (kiri) berteriak ke arah lawan pesepak takraw putri Jawa Timur Nini Karmila (kanan) usai berhasil mencetak angka dalam final ganda putri beregu Sepak Takraw PON Papua di GOR Trikora Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Rabu (29/9/2021). . ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Petarung

Keberanian untuk menjadi petarung di lapangan adalah salah satu wejangan yang selalu disampaikan oleh Abdul Gani kepada para pemain besutannya.

Di mata Abdul Gani, Jasmini dkk adalah atlet yang berkemauan kuat, mendamba kesuksesan dan ingin memutus mata rantai kegagalan meraih medali emas PON.

Bagi Abdul Gani terus memupuk kepercayaan diri dan keyakinan yang sudah dilihatnya di antara para pemain adalah salah satu tugas terbesarnya semasa mendampingi tim sepak takraw putri DKI merengkuh medali emas PON Papua.

"Saya bilang ke mereka 'kalian harus punya harga diri, jadi petarung di lapangan'," ucapnya mengulang wejangan yang berkali-kali ia sampaikan kepada Jasmini dkk.

Bicara sosok dan peran Abdul Gani, Jasmini terkenang akan pengalaman masa-masa awal ditangani sang pelatih kala berlaga di Kejuaraan Nasional PPLP di Salatiga pada 2010 silam.

"Di situ Pak Abdul Gani bilang 'kamu gimana di latihan bas bus bas bus, di sini aja kayak ayam sayur'," kata Jasmini.

Bagi Jasmini pribadi terma ayam sayur yang dilabelkan Abdul Gani kepada dirinya dan rekan-rekannya tak membuat ia patah arang, melainkan semakin termotivasi.

Sebelas tahun berselang setelah hanya meraih medali perunggu di Kejurnas PPLP 2010, Jasmini dkk di bawah asuhan Abdul Gani akhirnya merengkus medali emas PON.

Setelah memenangi nomor double tim, DKI bisa menambah lagi torehan sejarah mereka saat mulai berlaga di nomor quadrant putri.

Abdul Gani berharap mental petarung yang sudah ia tanamkan dan terbukti di nomor double tim bisa membuahkan hasil gemilang kembali di nomor quadrant.

"Siapapun yang siap di dalam lapangan, dia yang akan menang. Persaingannya pasti sengit. Saya ajak anak-anak berlatih nomor quadrant dan yakinkan lagi untuk bertarung," katanya.

Sebab setelah 14 tahun meniti jalan menuju emas PON perdana DKI dari sepak takraw, Abdul Gani tentu tak ingin menunggu empat tahun lagi untuk mendapatkan emas keduanya.

Baca juga: Jateng rebut emas sepak takraw beregu putri usai kalahkan Jabar

Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021