London (ANTARA News) - Dubes dari negara-negara Islam mendukung Pemerintah Rusia dan masyarakatnya untuk memerangi dan tidak pernah menyerah kepada terorisme terkait bom bunuh diri di ruang kedatangan internasional Domodedovo (24/1) yang menyisakan kepedihan yang mendalam masyarakat Rusia.

"Sebanyak 11 dubes dari negara-negara Islam di Moskow bersama mufti besar Rusia, Syeikh Ravil Gaynutdin, di KBRI Moskow, menyampaikan pesan mereka di depan puluhan kuli tinta bahwa umat Islam dari berbagai penjuru dunia menyampaikan simpati dan belasungkawa atas tragedi serangan teroris," kata Counsellor

Pensosbud KBRI Moskow Aji M Surya dalam keterangan kepada ANTARA London, Kamis.

Dalam pertemuan itu, Dubes Hamid Awaludin mengatakan ke-11 Dubes Negara Islam itu menegaskan bahwa terorisme merupakan ancaman internasional karena hampir semua negara mengalaminya.

"You are not alone, your suffer is our suffer," ujar Dubes Hamid Awaludin yang menjadi tuan rumah dalam pertemuan tersebut.

Meskipun sampai saat ini belum teridentifikasi siapa dan motif pemboman di bandara tersibuk di Rusia itu, namun dalam dua hari pascapemboman itu, Syekh Mufti Ravil Gaynutdin telah mengimbau agar masjid-masjid di seluruh Rusia untuk melakukan doa bersama untuk para korban serta keluarga yang ditinggalkan.

Syekh Mufti Ravil Gaynutdin mengatakan Muslim yang benar adalah mereka yang masuk Islam secara sempurna (kaffah), termasuk mengedepankan persahabatan dan cinta.

"Teroris jelas tidak mengenal agama dan nasionalitas. Tidak ada teroris yang berada di jalan Tuhan," ujarnya.

Sementara itu, Dubes Sinegal yang menjadi ketua para dubes dari negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) memberikan apresiasi inisiatif Indonesia dan Dewan Mufti Rusia atas kegiatan yang bermanfaat ini.

Menurut dia, semua pihak harus menyuarakan keberanian untuk menentang terorisme dimanapun dan kapanpun..

Sementara Dubes Pakistan mengisahkan negerinya tidak pernah berhenti mendapat serangan teroris, bahkan selama tahun 2010 terdapat ribuan penduduknya menjadi korban sia-sia, karenanya Pakistan sangat mengerti apa yang dirasakan Rusia saat ini.

Senada dengan itu, Dubes Malaysia, Dato Z. Abidin Omar, mengingatkan agar tidak ada lagi kelompok teroris di dunia ini yang membajak agama (Islam) dan tidak membiarkan kelompok kecil mendikte pemerintah dan dunia.

Maraknya bom di Rusia, katanya, berakar dari urusan politik. Untuk menghentikannya maka harus ada kebersamaan dan saling memahami antara satu dan lainnya.

Pengalaman negara lain mengajarkan agar setiap masyarakat harus pandai-pandai merangkul dan mengarahkan kaum muda agar tidak terjerumus pada kegiatan terorisme.

Menyimpulkan pertemuan sore itu, Dubes Hamid Awaludin menggarisbawahi tindakan teroris di Bandara Domodedovo merupakan tragedi kemanusiaan dengan pelaku dan kelompok yang ada di belakangnya tidak dapat dimaafkan.

"Pertemuan spontan ini memberikan sinyal jelas bahwa kita menentang aksi teror, ikut belasungkawa dan memberikan dukungan penuh kepada rakyat dan Pemerintah Rusia untuk memenangi perang melawan para teroris," ujarnya.
(ZG/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011