Sekali berunding dengan teroris dilakukan, maka agresi mereka akan makin meningkat dan jumlah korban bertambah banyak
Moskow (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Rusia tidak akan berunding dengan para teroris, tegas Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin Rabu, seperti dikutip media lokal.

"Sekali berunding dengan teroris dilakukan, maka agresi mereka akan makin meningkat dan jumlah korban juga bertambah banyak. Ini adalah dunia praktisi, bukan perundingan dengan teroris," kata Putin.

Dia mengingatkan, upaya-upaya berunding dengan teroris pada awal 1990-an telah menimbulkan dua perang di Chechnya.

Yang diperlukan adalah memerangi terorisme dan ekstremisme "tanpa ampun", katanya seraya menyerukan rakyat Rusia untuk bersatu menghadapi ancaman teroris.

"Setiap masyarakat yang sehat bersatu dalam menghadapi ancaman dan bersama-sama mengusir bandit, ekstremis serta teroris. Saya bisa pastikan hal itu akan terjadi di Rusia juga," kata Putin.

Sementara itu, dia mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bom mematikan hari Senin di Bandara Domodedovo Moskow itu tidak ada hubungannya dengan Republik Chechnya.

Namun, ia mencatat bahwa dalam situasi saat ini negara harus mengembangkan kondisi sosial dan ekonomi di Kaukasus Utara untuk meningkatkan penegakan hukum dan kerja pelayanan khusus, dan untuk menyediakan infrastruktur transportasi dan tempat-tempat pertemuan massa dengan perlindungan fisik.

Februari nanti Rusia akan membahas kerjasama antiteror dengan Uni Eropa dalam pertemuan Komisi Rusia-Eropa di Brussels.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev Rabu memecat wakil kepala polisi Moskow menyusul serangan teroris di Bandara Domodedovo, kata Kremlin.

Masyarakat internasional mengutuk keras serangan teroris di bandara Domodedovo Moskow yang menewaskan sedikitnya 35 dan melukai lebih dari 130 lainnya itu. Dewan Keamanan PBB juga mengutuk pemboman itu "dalam istilah terkuat" sebagai "aksi terorisme keji."(*)

H-AK/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011