Mimika (ANTARA) - Tim bola basket putra Sulawesi Utara berhasil lolos ke semifinal PON XX Papua setelah menundukkan Bali dengan skor 86-56 pada laga Pool B di Mimika Sport Complex, Mimika, Selasa.

Poin Sulawesi Utara di Pool B, yang sementara enam--hasil tiga kemenangan dari tiga laga, tidak akan terlampaui tim lain meskipun mereka kalah dari Papua pada pertandingan terakhir Pool B, Rabu (6/10).

Sementara bagi Bali, kekalahan itu membuat mereka memiliki poin sama, yaitu lima, dengan Jawa Timur. Bali wajib menundukkan Jatim jika mau ke empat besar saat kedua tim bertanding pada Rabu (6/10). Andai gagal, Jawa Timur-lah yang mendampingi Sulut di semifinal.

Baca juga: Kalahkan Kalsel 83-47, putra Jabar buka peluang ke semifinal basket

Pertandingan Bali versus Sulawesi Utara berjalan ketat terutama pada dua kuarter awal.

40 detik jelang kuarter pertama selesai, skor kedua tim imbang 17-17. Namun, lesakan dua poin dan tembakan bebas Irvini Kurniawan membawa Bali unggul 21-17.

Kuarter kedua, kedua tim saling berkejaran poin. Bali sempat terdepan 31-29 berkat I Putu Yudiantara, tetapi tiga angka Greans Tangkulung membawa Sulut menyalip 32-31 dan akhirnya menutup kuarter tersebut dengan memimpin 41-37.

Usai jeda, performa Bali menurun drastis. Mereka seolah tak bisa mengimbangi Sulut yang bertahan dan menyerang dengan disipilin. Kuarter ketiga, Bali tercecer jauh, 41-72.

Baca juga: Jabar siap lolos atau gagal ke semifinal bola basket putra PON Papua

Sudah unggul 31 poin, Sulut tak mau mengendurkan tekanan. Greans Tangkulung membuat 'lay up' untuk membuat skor menjadi 86-48 bagi timnya.

Bali terus berusaha menyusul, tetapi mereka cuma dapat menambah delapan poin lagi. Sulawesi Utara pun memenangkan laga itu dengan skor 86-56.

Greans Tangkulung menjadi bintang di Sulawesi Utara dengan torehan 25 poin dan delapan reboundnya pada laga tersebut.

Sementara di kubu Bali, Ida Murghantara mencatatkan poin tertinggi dengan 13 poin dan enam rebound.

Baca juga: Tim basket putra Bali hempaskan tuan rumah Papua 67-41

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021