Denpasar (ANTARA News) - Profesor Paul Trinidad dari Fakultas Arsitektur, Landscape dan Visual Arts (Faculty of Architecture, Landscape and Visual Arts) University of Western Australia (UWA) kembali berkunjung ke Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk lebih memantapkan kerja sama dua lembaga pendidikan tinggi seni tersebut.

"Kunjungan Prof Paul untuk membahas berbagai hal menyangkut kerja sama ISI dengan UWA. Kami berharap kerja sama ini dapat ditandatangani oleh kedua belah pihak di University of Western Australia akhir Februari mendatang," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, pembahasan Prof Paul Trinidad dengan pejabat ISI menindaklanjuti pembicaraan dan kegiatan yang pernah dilakukan sebelumnya antara ISI Denpasar dengan UWA.

Kegiatan tersebut antara lain kunjungan tim ISI Denpasar ke UWA pada tanggal 16-20 Agustus 2010 yang ditandai dengan kegiatan workshop international bertajuk "Wood Cut and Printing".

Demikian pula tim dari UWA telah sempat berkunjung ke ISI Denpasar pada 28 Oktober 2010 serangkaian penyelenggaraan pameran lukisan kolaborasi antara ISI Denpasar dengan UWA dengan tajuk "All Agree".

Prof Rai menambahkan, naskah kerja sama yang akan ditantatangani pada akhir Februari 2011 di UWA menitikberatkan kerja sama antara Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar dengan Fakultas Arsitektur, Landscape dan Visual Arts UWA, serta ISI Denpasar dengan UWA.

Kerja sama perguruan tinggi seni antarnegara itu sebagai upaya meningkatkan jaringan, mengingat banyaknya jaringan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara diharapkan mampu memantapkan keberadaan ISI Denpasar.

Jalinan kerja sama antara ISI Denpasar dengan UWA, sekaligus bukti bahwa masyarakat internasional sangat mencintai kampus ISI Denpasar. Kerja sama itu tidak hanya di atas kertas, namun diimplementasikan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

Salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi itu, tercatat 30 mahasiswa dan dosen UWA akan belajar ke ISI Denpasar selama dua bulan pada Juni mendatang.

Hal itu menurut Prof Rai menjadi tantangan bagi para dosen ISI Denpasar untuk mengasah diri demi citra ISI di tingkat internasional. (I006/P004/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011