Doha (ANTARA News/AFP) - Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohamed Bin Hammam, Sabtu, melanjutkan persaingannya dengan Presiden FIFA Sepp Blatter dengan mengajukan usulan agar jabatan presiden organisasi sepak bola dunia itu harus dibatasi.

Tapi pria asal Qatar tersebut menepis anggapan bahwa ia menyatakan hal itu karena ingin menantang Blatter untuk memperebutkan kursi presiden FIFA pada pemilihan tahun ini.

Blatter, pria asal Swiss itu, merupakan tokoh paling kuat FIFA sejak 1998 dan sebelumnya sudah menyatakan dengan tegas bahwa ia akan kembali mencalonkan diri untuk jabatan keempat kalinya pada pemilihan yang akan berlangsung Juni mendatang.

Berbicara menjelang final Piala Asia antara Australia dan Jepang, Bin Hammam mengatakan bahwa ia tidak akan menanggapi pertanyaan mengenai apakah ia akan menantang Blatter, pria berusia 74 tahun itu pada pemilihan mendatang.

Tapi Hammam kemudian kembali menegaskan bahwa periode jabatan presiden FIFA harus dibatasi.

"Seharusnya dibatasi. Saya percaya bahwa adalah hak FIFA untuk mengubah diri sendiri. Saya tidak akan menjawab pertanyaan soal pemilihan presiden FIFA," katanya.

"Tapi saya kira, tolong koreksi kalau saya keliru, bahwa masyarakat sekarang ini mengeluhkan bisnis yang dijalankan oleh FIFA," katanya.

"Bukan hanya periode jabatan presiden yang harus diubah, tapi banyak hal lain yang harus diubah, yaitu praktek bisnis FIFA. Batasan masa jabatan akan mengatur rotasi kekuasan dalam organisasi," kata Hammam.

"Saya sudah pernah menyampaikan bahwa perubahan, atau pembatasan untuk masa jabatan presiden akan mendatangkan pemimpin yang baru, serta orang baru yang bisa membawa ide segar untuk memajukan organisasi," katanya.

Hammam menambahkan, ia khawatir bila seseorang terlalu lama menduduki jabatan presiden FIFA, maka orang tersebut hanya akan sibuk memikirkan bagaimana mengamankan kursi presiden, bukan bagaimana memajukan organisasi.

Sementara itu Hammam sendiri saat ini menduduki jabatan Presiden AFC untuk ketiga kalinya dan berjanji bahwa jabatan sekarang adalah untuk terakhir kali.

"Ya, ini adalah jabatan saya untuk terakhir kalinya sebagai Presiden AFC. Saya akan mengakhiri masa jabatan saya pada 2015 dan keputusan ini sudah saya sampaikan ketika saya terpilih pada 2002," kata Hammam sambil menambahkan bahwa siapa pun nanti yang menjabat Presiden AFC, harus mendedikasikan diri untuk sepakbola, bukan untuk kekuasan.

"Mereka harus datang untuk memberi, bukan mengambil. Mereka jangan berpikir apa yang bisa didapat dari AFC, tapi apa yang bisa mereka berikan untuk AFC. Inilah kriteria paling penting bagi presiden AFC," katanya menambahkan.(*)

(A032/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011