Negara-negara penghasil minyak pun menyadari itu
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan terus mewaspadai kemungkinan kenaikan harga minyak dunia sebagai dampak pergolakan politik di Timur Tengah.

"Tentu kenaikan harga minyak harus kita waspadai. Saya kira tidak ada negara yang menginginkan harga tinggi ketika ekonomi dalam keadaan sulit di dunia," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa usai menghadiri HUT ke-59 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, jika harga minyak dunia terlalu tinggi maka produksi manufaktur yang sedang tumbuh akan melambat kembali dan berdampak cukup besar terhadap perekonomian.

"Negara-negara penghasil minyak pun menyadari itu," kata Hatta.

Ia menambahkan, kisruh politik di Mesir dan Tunisia belum terlalu berdampak terhadap harga minyak yang mengharuskan melakukan penyesuaian asumsi harga minyak Indonesia (ICP) dan perekonomian nasional di APBN 2011.

"Belum sampai ke situ, dampak sampai ke Indonesia saya kira belum," ungkap Hatta.

Hatta menuturkan, pengelolaan suplai dan permintaan BBM secara baik dan benar, menjadi satu hal yang penting dalam mengelola harga minyak.

Dari sisi suplai, tambah dia, diperlukan kerja keras untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Target liftting minyak nasional sebesar 970.000 barel per hari, menurut Hatta, harus tercapai pada 2011, mengingat produksi minyak Indonesia yang menurun tiap tahunnya.

"Harus kerja keras, saya sudah minta BP Migas konsisten untuk menjaga produksi 970.000 barel per hari. Caranya eksplorasi ditingkatkan, investasi dijaga, enhanced oil recovery [EOR] sumur-sumur tua digalakkan, sumur tua jangan ditelantarkan, tetapi dikerjasamakan, pengusaha nasional banyak," tutur Hatta.

Dari sisi permintaan, dia menambahkan, perlu langkah penghematan dan diversifikasi bahan bakar sebagai antisipasi apabila harga minyak dunia meningkat.

"Jadi begitu, kita melihat sesuatu dengan berimbang, jangan berspekulasi. Tidak perlu membuat panik. Saya yakin dengan OPEC meningkatkan produksi maka mereka akan menjaga kestabilan suplai dan permintaan," ujar Hatta.

(R018/D012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011