Merauke (ANTARA) - Atlet atletik Sumatera Barat Fauma Depril Jumra berpeluang meraih medali emas di PON XX Papua melalui nomor dasalomba karena ia telah melaksanakan lima nomor dengan poin 3.602.

Manajer tim atletik Sumbar Ediwarman, melalui keterangan tertulis di Merauke, Kamis, mengatakan pada hari pertama pelaksanaan nomor dasalomba, yang baru mempertandingkan lima nomor pertandingan, Fauma finis di posisi pertama dari delapan atlet yang bertanding pada nomor tersebut. 

Menurut dia, dominasi atlet asal Pasaman tersebut sudah terlihat sejak awal perlombaan yang mempertandingkan nomor sprint 100 meter. Fauma menjadi yang tercepat dan mendapatkan poin tertinggi 825.

Meski hanya berada di peringkat ketiga nomor lompat jauh dengan poin 700, tolak peluru peringkat dua dengan poin 621 dan 653 poin pada nomor lompat tinggi, Fauma sukses menutup hari pertama pertandingan tersebut dengan menjadi yang tercepat pada nomor 400 meter dan meraih poin tertinggi 803.

Baca juga: Rio Maholtra, sosok Paspampres pemecah rekor atletik 

Selanjutnya, hari terakhir pertandingan nomor dasa lomba akan mempertandingkan nomor 110 meter gawang putra, lempar cakram, lompat galah, lempar lembing dan 1.500 meter putra.

"Mohon doanya supaya sisa pertandingan besok bisa dilalui Fauma dengan baik dan menghasilkan medali emas bagi Sumbar," harap Ediwarman. 

Sementara itu, dua pelari Sumbar Yaspi Boby dan Lusiana gagal memberikan medali tambahan bagi Sumbar di nomor lari 100 meter.

Lusiana yang merupakan peraih medali perak PON 2016 tersingkir di babak kualifikasi dan finis di peringkat 10 dengan catatan waktu 12.16 detik.

Hal yang sama juga terjadi dengan Yaspi Boby. Meski lolos ke partai final, namun peraih medali emas PON 2016 itu hanya mampu finis di peringkat kelima dengan catatan waktu 10.75 detik. Dengan begitu, kedua atlet tersebut gagal menghasilkan medali bagi Sumbar di PON Papua. 

Baca juga: Irfan Toni sumbang emas pertama atletik Jateng lewat tolak peluru 
Baca juga: Rekor-rekor baru bermunculan di PON Papua 

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021