Jayapura (ANTARA) - Tim DKI Jakarta mengandalkan nomor-nomor reaksi (running target) dan shotgun (trap) dalam cabang olahraga menembak untuk menambah perolehan medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

"Pada PON Jabar, kami memang unggul pada nomor-nomor rapid fire dan sport. Tapi, kami gagal pada rapid fire (perlombaan) kemarin," kata pelatih tim menembak DKI Jakarta Inca Ferry Wihartanti kepada ANTARA di Lapangan Menembak Terbuka TNI AU Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis.

Pada perlombaan yang digelar Kamis, DKI Jakarta menyabet dua medali emas, masing-masing pada nomor individual trap putri oleh Sylvia Silimang dan team trap campuran.

Selain dua emas, tim ibu kota juga meraih tiga medali perak pada nomor individual 10 meter air rifle putra oleh Muhammad Perwira Hadi Putra, team 10 meter air rifle putra, dan individual production division oleh vincentius djajaningrat.

Sementara pada nomor team trap putra dan team 10 meter air rifle campuran, DKI Jakarta menyabet medali perunggu.

Tim DKI Jakarta, lanjut Inca Ferry, akan membidik perolehan emas pada nomor 3 position, baik putra maupun putri dan nomor sport pistol putri.

Hingga Kamis, tim Jawa Barat masih memimpin perolehan medali cabang menembak PON Papua dengan total enam medali emas, satu medali perak, dan satu medali perak, dan satu medali perunggu.

DKI Jakarta mengoleksi dua emas, tiga perak, dan dua perunggu pada posisi kedua, disusul tim tuan rumah Papua dengan dua emas, dua perak, dan satu perunggu pada posisi ketiga.

Berikutnya, posisi keempat ditempati tim Lampung dengan satu emas dan dua perunggu. Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bangka Belitung bersama-sama menduduki posisi kelima dengan mendapatkan satu emas.

Selain enam kontingen itu, cabang menembak juga diikuti oleh tujuh kontingen lain, yaitu Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Riau.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021