Saya belum yakin IPO bisa dilakukan tahun ini (2011)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN memperkirakan Perum Pegadaian baru bisa memulai penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2012, setelah badan hukum perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas.

"Saya belum yakin IPO bisa dilakukan tahun ini (2011)," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar usai mengikuti Rapat Kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-RI di Gedung MPR/DPR-RI di Jakarta, Selasa.

Menurut Mustafa, saat ini dua agenda yang sedang berlangsung pada Perum Pegadaian, yaitu perubahan status menjadi PT, juga konsolidasi manajemen baru setelah adanya pergantian Direktur Utama.

"Penetapan Direktur Utama sudah selesai, tinggal pengumuman saja. Mudah-mudahan setelah adanya Direktur Utama baru dapat semakin mempercepat proses perubahan menjadi PT, karena salah satu syarat untuk IPO adalah badan hukum PT," ujarnya.

Dengan dua agenda tersebut maka rencana perusahaan masuk ke pasar modal semakin mudah.

Sesuai jadwal, perubahan status Pegadaian yang memiliki motto "Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah" tersebut seharusnya harus selesai pada 2010. Namun, hingga akhir Januari 2011, belum juga rampung karena harus menunggu dikeluarkannya Peraturan pemerintah (PP).

Sebelumnya, Plt Direktur Utama Perum Pegadaian, Budiyanto membenarkan, proses perubahan status perusahaan tinggal selangkah lagi, karena telah mengajukan proposal perubahan status itu kepada Kementerian BUMN.

Apabila prosesnya berjalan lancar, perubahan status Perum Pegadaian menjadi status Persero diproyeksikan selesai pada pertengahan 2011," ujar Budiyanto.

Meski status perusahaan masih berbentuk Perum, namun menurut catatan kinerja Pegadaian terus menunjukkan peningkatan.

Pada 2010, Pegadaian mencetak laba usaha Rp1,4 triliun, tumbuh sekitar 31 persen dibanding laba 2009 sekitar Rp1,16 triliun.

Saat yang sama aset melonjak menjadi Rp20,43 triliun, tumbuh 29 persen dari sebelumnya sebesar Rp15,86 triliun. Selama 2010, peyaluran kredit Pegadaian mencapai Rp63,71 triliun, meningkat 32 persen dari 2009 sebesar Rp48,3 6triliun.

Sedangkan pada 2011, sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), perseroan menargetkan penyaluran kredit sekitar Rp84,77 triliun, dengan perolehan laba sebelum pajak sekitar Rp1,90 triliun, dengan total aset Rp22,71 triliun.

Upaya mencapai target-target tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal (capex) 2011 sebesar Rp5,2 triliun, yang diperoleh dari rencana penerbitan obligasi senilai Rp2 triliun, dan sisanya dari internal kas perseroan dan pinjaman perbankan.

***2***

(R017)

(T.R017/B/S004/B/S004) 01-02-2011 14:26:05

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011