SIPA juga menampilkan delegasi asal Belanda Tom Van Deer Zaal dengan karya musik berjudul "Time Will Tell-Revisited" secara daring.
Solo (ANTARA) - Penampilan penyanyi campursari Endah Laras membuka pergelaran "Solo International Performing Arts" (SIPA) 2021 yang diselenggarakan di Bengawan Solo Park, Kamis (7/10) petang.

Pada penampilannya, penyanyi asal Kabupaten Sukoharjo yang menjadi maskot SIPA 2021 tersebut diiringi oleh para penari dari Semarak Candra Kirana.

Selain itu, pada hari pembukaan tersebut juga terdapat berbagai penampilan secara langsung dari tiga delegasi, salah satunya yakni 567Eight Dance Community dari Solo yang menampilkan tarian berjudul Ramayana Urban.

Penampilan selanjutnya dari Sanggar Meuligoe Jeumpa dari Aceh yang menampilkan tarian berjudul Meusom, dan Peni Candra Rini berkolaborasi dengan Jagad Sentana Art dari Solo yang membawakan karya musik berjudul Mata Air.

Selain penampilan langsung di panggung, SIPA juga menampilkan delegasi asal Belanda Tom Van Deer Zaal dengan karya musik berjudul "Time Will Tell-Revisited" secara daring.

Sementara itu, pada sambutannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno berharap agar kegiatan tersebut bisa membangkitkan semangat para seniman untuk terus berkreasi.

"Sesuai dengan temanya, 'The Great Lights of Arts', cahaya agung dari dunia seni yang akan menggelorakan dunia seni di Kota Solo," katanya.

Ia berharap agar pergelaran SIPA bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Solo.

Direktur SIPA Irawati Kusumorasri mengatakan ada 17 delegasi dari luar negeri dan 13 provinsi di Indonesia yang mengikuti pergelaran kali ini.

"Selain itu juga ada 63 sajian pertunjukan tari, musik, dan teater yang ditampilkan pada SIPA kali ini," katanya.
Baca juga: Rendahnya lama menginap wisatawan jadi PR Pemkot Surakarta
Baca juga: Puluhan festival tahunan di Solo gagal digelar akibat pandemi
Baca juga: Gibran kebut proyek pariwisata dalam kota Surakarta

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021