Panglima TNI saja menganggap `koin` untuk Presiden sah-sah saja
Jakarta (ANTARA News) - Bambang Soesatyo, anggota Komisi III DPR RI mengkritik sikap Polri yang menyebut "koin untuk Presiden" sebagai penghinaan dan ini bertolak belakang dengan sikap Panglima TNI yang menyebut aksi berbagai elemen masyarakat itu wajar.

"Polri seyogianya tidak perlu ikut-ikutan cari muka dan panik dengan mengatakan pengumpulan `koin` itu merupakan penghinaan kepada simbol negara dan dapat dipidanakan," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Bambang membandingkan sikap polisi ini dengan Panglima TNI yang dinilainya lebih positif.  "Panglima TNI saja menganggap `koin` untuk Presiden sah-sah saja," ungkapnya, mengutip orang nomor satu di Mabes TNI tersebut.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menganggap berbagai aksi yang digelar masyarakat untuk memperlihatkan ketidakpuasan terhadap jalannya pemerintahan, termasuk mengumpulkan koin untuk Presiden Yudhoyono adalah hal biasa selagi tidak anarkis.

"Itu hak politik warganegara untuk menyampaikan pendapatnya. Itu sah-sah saja selama tidak anarkis," kata Agus Suhartono usai rapat di Komisi I DPR RI, di Senayan, Rabu siang (2/2).

Bambang Soesatyo pihaknya mengingatkan Polri untuk mengubah diri menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.

"Bukan alat kekuasaan untuk menindas aspirasi masyarakat. Polri adalah polisi rakyat. Bukan polisi istana," tandasnya.(*)

A NT/M036

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011