Pihak PBB di Mesir juga telah melakukan cek ke semua perwakilan UNRWA dan tidak menemukan nama tersebut
Kairo (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI di Mesir membantah laporan bahwa seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Imanda Amalia menjadi korban dalam kerusuhan di Mesir.

"Tidak ada WNI jadi korban di Mesir," kata Kepala Fungsi Penerangan, Sosial dan Kebudayaan KBRI Kairo, Iwan Wijaya Mulyatno kepada wartawan ANTARA Munawar Saman Makyanie di Kairo, Kamis.

Menurut Iwan, KBRI sudah melakukan kontak dengan berbagai pihak di Mesir termasuk badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina (UNWRA).

KBRI juga telah melakukan kontak dengan Kedutaan Australia di Kairo, namun tidak mengetahui ihwal nama tersebut, tambahnya.

"Pihak PBB di Mesir juga telah melakukan cek ke semua perwakilan UNRWA dan tidak menemukan nama tersebut," kata Iwan.

KBRI juga telah menghimpun informasi dari semua WNI baik berada di ibu kota Kairo maupun di beberapa provinsi Mesir dan belum ada laporan satu pun WNI jadi korban, katanya.

Badan PBB Perwakilan Mesir itu memiliki seorang direktur dan tiga pegawai, yaitu dua pegawai asal Mesir dan satu pegawai lagi asal Yordania.

Ketua Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Falahuddin Nursalim, yang juga mengatakan sejauh ini belum ada WNI atau mahasiswa yang menjadi korban.

"Belum ada, semua mahasiswa dalam kondisi aman dan belum terkena dampak gejolak politik di Mesir," kata Falahuddin yang juga sebagai ketua tim evakuasi mahasiswa ke Indonesia.

Falahuddin mengatakan ia menerima informasi bahwa Imanda Amalia, yang disebut-sebut menjadi korban itu, adalah seorang warga negara Australia keturunan Indonesia yang bekerja di UNRWA.

Sementara itu, KBRI saat ini sedang menyiapkan evakuasi WNI kloter kedua sebanyak 422 mahasiswa dan akan terbang ke Indonesia pada Kamis malam.

(M043/M016/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011