Magelang (ANTARA News) - Banjir lahar dingin dari Merapi, Jumat sore menelan satu korban tewas yang diduga seorang penambang pasir. Korban ditemukan di Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Seorang tokoh Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Suharno mengatakan, korban yang belum diketahui identitasnya itu diketahui hanyut dari Sungai Bebeng di atas wilayah Srumbung, kemudian masuk ke Sungai Krasak.

Mantan Kades Kaliurang itu telah melihat korban di RS Sardjito Yogyakarta dan memastikan korban bukan warga Kaliurang.

"Kemungkinan korban adalah penambang pasir di Sungai Bebeng yang tidak sempat menyelamatkan diri karena lahar dingin datang tiba-tiba dan di alur sungai tidak hujan," katanya.

Ia menyebutkan, ciri mayat laki-laki tersebut berusia kurang lebih 35 tahun, tinggi 165 sentimeter, kulit warna kuning, rambut ikal.

Banjir lahar dingin di Sungai Putih, kembali meluap ke jalan raya Magelang-Yogyakarta di Dusun Gempol, Desa Jumoyo dan Dusun Prebutan Desa Gulon Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang sehingga jalur tersebut ditutup untuk semua jenis kendaraan.

Luapan lahar di Prebutan terjadi pada pertemuan Sungai Putih dengan Sungai Druju. Luapan ini terjadi karena Sungai Putih dari Gempol, menerjang lurus ke Sungai Druju dan meluap ke jalan raya.

Material lahar dingin berupa pasir dan batu menimbun badan jalan raya di Prebutan sepanjang 20 meter setinggi satu meter. Banjir di daerah tersebut menerjang sebuah toko aksesoris rumah yang ada di tepi jalan.

Pasir masuk ke bangunan toko dan merendam dagangan berbagai aksesoris setinggi sekitar 30 sentimeter.

Luapan di Gempol terjadi di lokasi yang selama ini dilewati material ketika Sungai Putih banjir lahar dingin. Di lokasi ini, material menimbun jalan setinggi satu meter sepanjang 50 meter.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011