Medan (ANTARA News) - Tuan rumah Pro Titan FC gagal meraih tambahan angka setalah dipaksa menyerah 0-1 oleh tim tamu Persipasi Bekasi dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Teladan Medan, Sabtu.

Satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan tersebut sekaligus menjadi gol kemenangan bagi Persipasi diciptakan melalui sundulan penyerangnya Arif Kurniawan di menit ke-34.

Gol tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi jika saja kiper Pro Titan Mukti Ali tidak terlalu maju.

Meski bermain sebagai tim tamu, Persipasi Bekasi lebih unggul kualitas pemain, sejak awal lebih mendominasi jalannya pertandingan.

Beberapa kali pemain Persipasi nyaris membobol gawang Pro Titan, namun berkat cemerlangnya Mukti Ali menjaga gawangnya, serangan demi serangan yang digalang penyerang-penyerang Persipasi berhasil digagalkannya.

Di babak pertama sedikitnya ada enam peluang yang tercipta buat Persipasi, namun dari sekian banyak peluang tersebut hanya satu yang membuahkan gol.

Pro Titan, meski kalah kualitas pemain, bukan berarti tidak memiliki peluang menciptakan gol, namun peluang-peluang tersebut tidak ada yang menghasilkan gol berkat piawainya kiper Persipasi Pipik Surianto.

Bagi Persipasi, kemenangan ini mengokohkan posisi mereka di tempat ketiga klasemen dengan nilai 21 dari enam kali kemenangan, tiga seri dan tiga kali kalah.

Mereka menggusur posisi PSMS Medan ke urutan keempat yang sebelumnya duduk di posisi ketiga dengan nilai 20 dari enam kali menang, dua kali seri dan empat kali kalah.

Sementara bagi Pro Titan kekalahan ini tetap membuat klub berlambang kuda pegasus itu berada di posisi 12 dengan nilai 10 dari dua kali menang, empat kali seri dan enam kali kalah.

Posisi Pro Titan hanya terpaut satu tingkat dari Persires Rengat yang menempati posisi paling buncit klasemen dengan nilai dua dari dua kali seri dan sembilan kali kalah.

Asisten pelatih Pro Titan, Yahya Yusworo, mengaku, meski kalah, namun anak-anak asuhnya telah bermain secara maksimal dan berusaha mengimbangi permainan Persipasi yang memang lebih unggul dari segi kualitas.

"Kita kalah bola-bola atas karena pemain-pemain mereka rata-rata memiliki postur tubuh cukup tinggi terutama pemain-pemain asingnya. Namun bukan berarti kita tidak pernah membahayakan gawang mereka," katanya.

Kelemahan timnya yang paling dirasakan adalah kurangnya gelandang dan penyerang, untuk itu kedepan ia berharap pihak manajemen akan melakukan penambahan untuk kedua posisi tersebut.

"Kita butuh tambahan minimal dua pemain lagi pada posisi gelandang dan penyerang, kalau bisa pemain asing lebih bagus. Namun itu semua tentunya yang menentukan adalah manajemen," katanya.

Asisten pelatih Persipasi, Ega Raka Ghalih, mengatakan, di babak pertama mereka lebih mendominasi jalannya pertandingan, namun di babak kedua semangat timnya mulai mengendur dan banyak melakukan kesalahan-kesalahan.

"Dari statistik yang ada, seharusnya kami bisa menang lebih dari dua gol. Tapi itulah sepak bola, tidak semua harapan sesuai dengan kenyataan yang ada. Apalagi cuaca yang cukup panas juga sangat berpengaruh pada stamina pemain," katanya.(*)
(T.KR-JRD/a032)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011