Saya harapkan, saat pembahasan RUUK hanya berpegang pada jasa rakyat Yogyakarta, tidak perlu melihat yang lain-lainnya
Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan presiden Republik Indonesia BJ Habibie mengharapkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Yogyakarta di DPR RI tidak melupakan jasa rakyat Yogyakarta.

"Rakyat Yogyakarta memiliki jasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka menjadi ujung tombak, pilihannya saat itu hanya merdeka atau mati," kata Habibie saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pilihan "merdeka atau mati" dari rakyat Yogyakarta saat perjuangan kemerdekaan Indonesia itu adalah pilihan sulit, namun masyarakat Yogyakarta ikhlas melakoninya demi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Saya harapkan, saat pembahasan RUUK hanya berpegang pada itu, jasa rakyat Yogyakarta, tidak perlu melihat yang lain-lainnya," katanya.

Oleh karena sejarah tersebut, lanjut Habibie, Yogyakarta dianugerahi status wilayah istimewa.

Sebelumnya, agamwan dan Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta Syafii Maarif mengharapkan RUUK DIY disusun oleh masyarakat.

"Serahkan saja ke masyarakat Yogyakarta, dan seharusnya keistimewaan DIY ini tidak perlu diutak-atik lagi," kata Syafii di sela-sela Milad Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta, Sabtu (5/2).

Syafii menilai masyarakat Yogyakarta adalah pihak yang paling berhak dalam status keistimewaan tersebut, bukan pemerintah.(*) E013



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011