Makassar (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Makassar selama 2010 berhasil mengumpulkan dana zakat dari masyarakat sebanyak Rp2 miliar.

"Pengumpulan dan penerimaan dana zakat, Infaq dan shadaqah ini sebagian besar bersumber dari pegawai negeri sipil (PNS) dijajaran Pemerintah Kota Makassar, Perusahaan Daerah dan para calon jemaah haji Kota Makassar," kata Ketua BAZ Kota Makassar H Abd Latief Jusuf di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, penyaluran zakat dan infaq ini ditujukan kepada pembinaan keagamaan berupa bantuan masjid, bantuan guru mengaji, muallaf dan lomba tadarrus Al Quran.

Juga diperuntukkan bagi TPA dan tukang becak, buka puasa bersama dengan anak panti asuhan, guru mengaji TPA, penyandang cacat dan tukang becak sebanyak Rp296 juta.

Selain itu juga disalurkan kepada pengembangan ekonomi dan SDM, meliputi bantuan langsung pada fakir miskin, pelatihan keterampilan bagi masyarakat kurang mampu dan bantuan musafir sekitar Rp248 juta.

"Penyaluran zakat ini juga ditujukan kepada bantuan peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan meliputi sunatan missal, pengobatan, operasi katarak dan pencegahan demam berdarah atau pengasapan di sekolah dasar serta mesjid, serta beasiswa untuk SMP, SMA,S1, S2, S3 dengan total bantuan Rp106 juta," katanya.

Ia menuturkan, dana bantuan sosial meliputi bencana alam, pelayanan ambulance serta penempatan tenda atau kursi duka pada 14 titik dalam wilayah kota Makassar dengan nilai sebanyak Rp255 juta juga dianggarkannya.

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengaku apresiatif terhadap mekanisme penyaluran zakat dari BAZ yang terencana dan sistematis.

"Hanya saja kami meminta agar pihak pengelola zakat rutin memberikan informasi kepada masyarakat, minimal sebulan sekali tentang penyaluran zakat ini, sehingga kepercayan masyarakat semakin tumbuh yang berimbas bertambahnya jumlah masyarakat yang berzakat lewat BAZ," pintanya.

Ilham juga berharap kepada pengelola BAZ agar nanti lebih melebarkan sentuhannya, bukan hanya pada kalangan pegawai negeri serta calon haji saja, tapi juga bisa menyentuh elemen masyarakat lainnya termasuk lembaga-lembaga swasta. (MH//M019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011