Moskow (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Sejumlah pejabat senior badan intelijen Rusia dipecat karena gagal mencegah ledakan bom yang mematikan di bandara paling sibuk Moskow bulan lalu, kata juru bicara Kremlin, Selasa.

Bom bunuh diri pada 24 Januari di terminal kedatangan Bandara Internasional Domodedovo tersebut menewaskan 36 orang dan melukai puluhan lainnya.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pemeriksaan keamanan di bandara berada dalam kondisi anarki dan menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri dan Badan Keamanan Federal (FSB) --badan intelijen Rusia-- untuk memecat pejabat anti-terorisme dan transportasi bila terbukti lalai.

"Keputusan tersebut telah dilakukan," kata juru bicara Kremlin Natalya Timakova kepada wartawan.

Sumber badan intelijen FSB mengonfirmasi telah terjadi perubahan drastis di lembaga itu namun mengatakan bahwa kepala-kepala departemen anti-terorisme tetap bekerja di posisinya.

Seorang kepala bagian transportasi kawasan, kepala deputi polisi Moskow dan beberapa pejabat lain sudah dicopot dari posisinya bulan lalu.

Pemimpin gerilyawan Chechyna mengatakan bertanggungjawab atas serangan di bandara itu lewat video yang ditampilkan di laman situs internet Kavkaz Tsentr, Senin.

Ia mengatakan akan ada serangan selanjutnya demi mendirikan negara Islam di Kaukus Utara Rusia yang kisruh.

Ia sebelumnya juga mengklaim bertanggungjawab atas dua serangan bunuh diri di kereta bawah tanah Moskow bulan Maret tahun lalu yang menewaskan 39 orang.(*)

KR-DLN/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011