Mamuju (ANTARA News) - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Sulawesi Barat meminta agar agama yang dianut Ahmadiyah diperjelas.

"Selama Ahmadiyah masih mengaku Islam, niscaya kekerasan akan terus menimpanya," kata Ketua Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Sulbar, Amran HB, di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, kalau Ahmadiyah masih mengaku Islam maka golongan Ahmadiyah akan terus mengalami kekerasan karena sebagian umat Islam merasa terusik dengan kehadirannya yang mengaku agama Islam itu.

"Sekelompok Umat Islam merasa terusik dengan kehadiran Ahmadiyah yang menilai golongan Ahmadiyah dengan ajarannya tersebut dapat merusak aqidah umat Islam lain yang ada di Indonesia,"kata Amran HB yang juga legislator DPRD Sulbar dari partai PPD.

Oleh karena itu ia meminta agar Ahmadiyah segera diperjelas agamanya diri soal agamanya dan pemerintah juga memperjelas agama yang dianut Ahmadiyah apakah aliran kepercayaan atau agama lainnya.

"Kalau masih tidak jelas agamanya apa, maka umat Islam akan terus melakukan kekerasan, tetapi kalau sudah jelas agamanya apa insya allah tidak akan ada lagi yang melakukan kekerasan kepada mereka,"katanya.

Ia mengatakan, banyak ajaran agama lainnya di Indonesia yang termasuk aliran kepercayaan seperti Kong Hu Cu ataupun Tolotang yang ada di Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi mereka memperjelas diri bahwa mereka aliran kepercayaan sehingga tidak mengalami kekerasan.

"Oleh karenanya Ahmadiyah harus memperjelas diri mereka menganut agama atau aliran kepercayaan mana, agar mereka juga dapat aman dalam melaksanakan akitivitas ibadahnya," katanya.

Ia mengatakan, meski pihaknya meminta agar agama Ahmadiyah diperjelas, namun GP Ansor Sulbar sangat mengutuk keras penyerangan berujung kekerasan yang menewaskan tiga jemaah Ahmadiyah serta melukai lima orang lainnya di Cikeusik Pandeglang, Banten.

Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menangkap pelaku kekerasan kepada jemaat Ahmadiyah itu, yang dianggap melakukan tindakan brutal serta melanggar hukum yang ada di negara ini, tanpa pandang bulu.

Ia juga meminta agar pemerintah segera menuntaskan mengenai keberadaan Ahmadiyah agar masalah kekerasan yang terjadi mereka tidak lagi terjadi seperti yang ada Cikeusik Pandeglang, Banten.

"Di masa Presiden Abudurrahman Wahid jemaat Ahmadiyah tidak pernah mengalami kekerasan justru dimasa pemerintahan sekarang ini Ahmadiyah selalu mengalami kekerasan sehingga pemerintah diminta harus tegas soal Ahmadiyah,"katanya. (MFH/A027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011