Madiun (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota menjamin keamanan anggota komunitas Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang ada di Kota Madiun, Jawa Timur.

"Terkait komunitas JAI di Madiun, kami memang tidak melakukan pengamanan statis atau di tempat yang bersangkutan. Namun, keberadaan mereka akan kami pantau terus," ujar Kapolresta Madiun Kota AKBP Krisno Halomoan Siregar, Sabtu.

Menurut dia, meski tidak dilakukan penjagaan di lokasi komunitas JAI, namun Polres Madiun Kota terus melakukan patroli keamanan. Termasuk pada titik-titik yang dianggap rawan di wilayah Kota Madiun.

"Kami juga telah menjalin komunikasi dengan para pemuka JAI di Madiun. Sejauh ini keadaannya masih sangat kondusif," ucapnya.

Ia menyatakan, JAI di Kota Madiun masih beraktivitas normal seperti biasanya. Di wilayah eks-Keresidenan Madiun terdapat seratusan orang pengikut Ahmadiyah yang dipusatkan di jalan MT. Haryono 74 B, Kota Madiun.

Selama ini, para pengikut Ahmadiyah di wilayah Madiun dapat hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar, tanpa ada gejolak.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, Sutoyo, mengimbau kepada JAI di Madiun untuk tidak beraktivitas terlalu menyolok.

"Mereka boleh menjalankan ajarannya, dengan catatan tidak menyebarkan keyakinannya ke umum. Hal ini sudah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri," ujar Sutoyo.

Sebelumnya, ia telah mengimbau kepada komunitas JAI yang ada di wilayahnya untuk menurunkan identitas atau papan namanya sementara waktu, hingga keadaan negara kondusif. Hal ini menyusul konflik horizontal yang terjadi baru-baru ini di Pandeglang, Banten, dan Temanggung, Jawa Tengah.

"Imbauan ini bukan bermaksud apa-apa, namun hanya semata-mata demi keamanan yang bersangkutan saja. Kami juga meminta agar jamaah Ahmadiyah tetap menjaga kondusifitas dengan cara menjalankan aktivitas secara biasa," kata Sutoyo, menegaskan.

(KR-SAS/C004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011