Makassar (ANTARA News) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyatakan akan menyiapkan program-program yang lebih untuk mendukung kemajuan pembangunan kata salah satu Ketua Presidium ICMI Marwah Daud Ibrahim di Makassar, Minggu.

Program-program nyata tersebut akan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam musyawarah wilayah yang digelar dalam waktu dekat, selain perbaikan kepemimpinan dan organisasi.

"Musyawarah wilayah merupakan momen kebangkitan kembali ICMI dengan program-program yang sangat nyata. Kalau selama ini lebih kepada kajian-kajian, ke depan akan ada inovasi dan program kongkrit serta lebih menyentuh kebijakan pemerintah," jelasnya.

Program tersebut antara lain dengan membentuk model-model industri yang memberikan nilai tambah, membangun budaya kerja dan lebih banyak menciptakan entrepreneur.

"Kita akan menggabungkan kemampuan teknologi, marketing dan manajemen serta bidang-bidang ilmu lainnya," ujar Marwah.

Sinergitas tersebut merupakan modal sosial besar sebagaimana kemajuan yang dicapai oleh China, Jepang dan Eropa.

Pihaknya juga mengharapkan lebih banyak kaderisasi di kalangan pemuda dengan membentuk pola pikir yang baru sejak dini.

Pembentuk pola pikir tersebut diramu olehnya dalam konsep Mengelola Hidup Merencanakan Masa Depan (MHMMD) yang ditularkan kepada mahasiswa di kampus-kampus melalui forum berbagi peta hidup tokoh seperti yang digelar di Universitas Hasanuddin.

"Kita keliling Indonesia untuk berbagi tentang peta hidup para tokoh seperti yang kita lakukan hari ini bersama 500 mahasiswa baru di Unhas, untuk menginspirasi mereka dengan mendengar perjalanan sukses seseorang seperti Ilham Akbar Habibie," jelas penggagas MHMMD ini.

Selain sumber daya manusia, ilmu, teknologi dan modal sosial dan infrastruktur yang harus disiapkan untuk mencapai kemajuan pembangunan yang paling penting adalah pola pikir manusianya.

"Sulit jika semua berpikir ingin menjadi pegawai di kota. Kita lihat Jepang yang maju dengan industri pedesaan yang kuat, di Jawa juga demikian. Ini makanya kita kembali ke kampus dan mengajak mahasiswa membentuk pola pikirnya dan menulis peta hidupnya," katanya.(*)
(T.KR-RY/F003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011