Pekalongan (ANTARA News) - Partai Golongan Karya Kabupaten Pekalongan memprotes Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah terkait dengan munculnya calon ganda dari partainya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Pekalongan, Nurbalistik di Pekalongan, Senin, mengatakan pada pilkada yang akan digelar 1 Mei 2011, partainya telah berkomitmen hanya mengusung Wahyudi Pontjo Nugroho sebagai calon bupati tetapi kenapa DPD Jateng juga memunculkan calon lain, yaitu Fadia A Rafiq.

"Kami sudah melayangkan surat ke DPD Golkar Jateng untuk menentukan sikap terkait dengan munculnya calon lain, yaitu Fadia A Rafiq yang berpasangan dengan calon wakil bupati Amat Antono," katanya.

Menurut dia, saat ini Fadia A Rafiq menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Depok dan anggota AMPG, sehingga DPD Golkar Jateng harus menentukan sikap agar tidak memecah belah kader partai yang ada di daerah setempat.

Apalagi, katanya, di dalam instruksi DPP Partai Golkar Nomor R.287/Golkar/11/2011 pada poin empat ditegaskan sebuah tindakan yang bertentangan dengan hasil rapat tim pilkada akan dikenai sanksi sesuai ketentuan partai.

"Saat ini kami masih menunggu sikap ketegasan dari DPD Partai Golkar Jateng terkait dengan masalah ini. Kami berharap pengurus DPD Golkar Jateng bisa merespon komitmen DPD Kabupaten Pekalongan yang tegas hanya mengusung pasangan calon bupati Wahyudi Pontjo Nugroho dan wakil bupati Broto Rahardjo," katanya.

Wahyudi Pontjo Nugroho mengatakan dirinya maju sebagai calon bupati dengan tujuan untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berkeadilan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pekalongan.

"Tujuan kami maju pada pilkada, adalah membangun daerah dan masyarakat ke arah yang lebih baik. Prinsipnya, kemajuan pembangunan di Kabupaten Pekalongan adalah dari rakyat untuk rakyat," katanya.  (KTD/P004/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011